Harga Emas Lanjutkan Penurunannya

0
121

JAVAFX – Berita komoditas di hari Rabu(18/10/2017), harga emas lanjutkan penurunannya dan sekali lagi gagal bertahan diatas $1300 pertroy ounce pada perdagangan sehari sebelumnya dengan sedikit pemicu dari ucapan Yellen dan Presiden Trump tentang suku bunga dan reformasi pajak serta adanya kandidat the Fed yang hawkish.

Namun sebelumnya dari data ekonomi AS tentang kegiatan industri dan perumahannya serta harga impornya mengalami kondisi yang bagus. Data produksi industri, kapasitas terpasang, harga impor dan indeks perumahan NAHB, kesemuanya mendukung bahwa laju inflasi dan laju pertumbuhan ekonomi AS berkembang mendukung kenaikan suku bunga the Fed.

Pasar juga melihat kandidat pengganti Yellen di Februari semakin membuat pasar semakin yakin dengan pilihan Trump pasca wawancaranya dengan ekonom Stanford University, John Taylor yang memang dilihat pasar lebih agresif dalam memberikan pandangan bagi kebangkitan ekonomi AS, khususnya yang berkaitan dengan kenaikan suku bunga the Fed.

Sudah ada 4 kandidat yang diwawancarai Trump sebagai kandidat pemimpin the Fed, seperti Kevin Warsh, Jerome Powell, Gary Cohn dan John Taylor. Dijadwalkan Kamis ini giliran Janet Yellen akan diwawancarai oleh Trump.

Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $16,00 atau 1,23% di level $1287,00 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup melemah $0,32 atau 1,87% di level $17,05 pertroy ounce.

Sejauh ini, kegagalan emas untuk bertahan diatas level psikologis $1300 pertroy ounce setelah Janet Yellen di awal pekan menyatakan bahwa suku bunga AS masih akan naik di akhir tahun karena pertumbuhan ekonomi di AS masih melaju dengan moderat alias masih berkelanjutan. Yellen yang kemungkinan besar akan melanjutkan kepemimpinannya untuk 4 tahun lagi setelah Februari 2018 nanti, berpikir bahwa masalah inflasi tidak perlu dirisaukan pasar mengingat pasar tenaga kerja AS masih ketat sehingga dirinya percaya bahwa inflasi AS akan diatas 2% pada 2019 meskipun suku bunga masih akan terus dinaikkan hingga akhir 2018 nanti.

Selain pengaruh ucapan Yellen yang membuat emas tertunduk adalah rancangan undang-undang reformasi pajak AS kemungkinan besar akan selesai sebelum akhir tahun ini. Dan kondisi beberapa bank sentral dunia selain the Fed yaitu Bank of England dan European Central Bank yang semuanya ingin mengakhiri suku bunga rendahnya sehingga seperti kita ketahui, jika mendengar kenaikan suku bunga, khususnya suku bunga the Fed, maka artinya siap-siap bagi emas untuk koreksi alias melemah.

Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami peningkatan dimana DowJones spot ditutup naik 0,20%. Sedangkan indeks dolar atau Dixie naik 0,24% di angka 93,499. Sepanjang hari ini ada data-data ekonomi yang penting diperhatikan seperti Draghi berbicara, data tenaga kerja Inggris, data perumahan AS dan Beige Book.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: The Economic Times