Harga Emas Masih Berada di Posisi Belinya

0
82

JAVAFX – Harga emas masih berada di posisi belinya alias bergerak positif pada perdagangannya sore hari ini dan makin mendekati lagi level psikologisnya $1300 per troy ounce, dimana dukungan ini muncul setelah Fed meeting masih ragu akan menaikkan suku bunganya secara atraktif diselingi pula tingkat inflasi AS yang masih kesulitan untuk naik lagi.
Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $7,70 atau 0,62% di level $1256,30 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup menguat $0,19 atau 1,20% di level $16,06 per troy ounce.
Semalam data inflasi konsumen AS diluar dugaan tidak selaras dengan inflasi produsennya dan investor membaca bahwa inflasi konsumen tersebut akan menyulitkan the Fed memprediksi inflasinya tahun depan disaat kondisi pertumbuhan ekonominya yang terus membaik namun sisi pendorong kenaikan suku bunga lainnya tidak mendukungnya. Seperti kita ketahui bahwa keputusan naik tidaknya suku bunga melihat laju inflasi dan laju pertumbuhannya alias laju PDB.
Lanjutan kenaikan emas didorong oleh keputusan the Fed yang menaikkan suku bunganya 25 bps dengan perkiraan juga bahwa tahun depan suku bunganya masih bisa naik 3 kali lagi. Pasar membaca tidak ada kejutan kali ini, bahkan bersikap skeptis dengan langkah bank sentral AS yang tetap memaksakan kenaikan suku bunga tersebut dikala inflasinya tidak mendukung sama sekali.
Sisi reformasi pajak semakin mendapat tekanan dimana semula reformasi pajak merupakan pendukung kenaikan suku bunga the Fed yang makin menguat, namun lambat laun pasar sadar bahwa reformasi pajak AS ini akan membawa luka terhadap ancaman penutupan pemerintahan Trump yang makin menguat. Pasar cemas dengan agenda fiskal ini yang mungkin akan mendapatkan ganjalan dari kubu demokrat yang tetap menentang agenda pajak baru ini.
Kenaikan berlanjut ketika China melaporkan beberapa data ekonominya yang bisa dikatakan mendukung kegiatan atau kinerja ekonominya. Meski bank sentral China juga ikut menaikkan suku bunganya, investor lebih melihat data industri China yang membaik, kemudian penjualan eceran dan data investasi aset tetapnya juga mengalami peningkatan yang dapat diartikan bahwa daya beli China akan meningkat sehingga pembeliaan emas China akan naik juga.
Pasar hari ini menantikan data penting dari AS yaitu data penjualan eceran dan klaim pengangguran mingguannya. Selain itu pasar juga menantikan 3 bank sentral utama dunia yang akan membuat keputusan tentang kebijakan moneternya yang baru. Bank of England, Swiss National Bank dan European Central Bank kemungkinan besar tidak merubah suku bunganya.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC