Harga Emas Masih di Persimpangan Kembali

0
111

JAVAFX – Berita komoditas di hari Rabu(18/10/2017), harga emas masih dipersimpangan pada perdagangan sore hari ini, sebagai penantian apakah masih terpengaruh buruk akibat dari kuatnya data-data ekonomi ataukah ingin melanjutkan beli dengan berharap Fed’s Beige Book memburuk.

Sejauh ini pergerakan emas masih dipengaruhi akan adanya penggantian Yellen sebagai ketua the Fed di Februari tahun depan nanti, dimana nampaknya pasar semakin yakin dengan pilihan Trump pasca wawancaranya dengan ekonom Stanford University, John Taylor, dimana pasar melihat sosok Taylor ini lebih agresif dalam memberikan pandangan bagi kebangkitan suku bunga AS. Taylor seperti diketahui pernah membuat tulisan mengenai hubungan suku bunga dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Namun sebetulnya para ekonom dunia lebih menghendaki pengganti Yellen nanti adalah orang yang berpandangan tidak seagresif Taylor, karena para ekonom ini ingin tidak terjadi perubahan yang drastis sehingga ekonomi AS lebih tahan menghadapi gejolak perubahan ekonomi dunia.

Hal inilah yang membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak melemah tipis $1,10 atau 0,0o% di level $1285,10 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex untuk sementara bergerak melemah tipis $0,02 atau 0,09% di level $17,02 pertroy ounce.

Tren harga emas sebetulnya masih negatif seiring dengan keyakinan Yellen bahwa menurutnya kondisi ekonomi AS sedang melaju dengan moderat, dimana artinya masih ada keberlanjutan pertumbuhan ekonomi hingga tahun-tahun selanjutnya. Keoptimisan tersebut memang sedikit mengulang apa yang Yellen ucapkan ketika memberikan keterangan kepada media sesaat setelah rapat suku bunga the Fed di pertengahan September lalu dikala the Fed tetap membiarkan suku bunganya mengambang diantara 1% hingga 1,25%.

Yellen juga menyatakan bahwa tingkat inflasi memang masih dibawah target bank sentral, namun lambat laun diperkirakan 2019 nanti laju inflasi AS bisa diatas 2% meski tetap diiringi kenaikan suku bunga sejak Desember tahun ini hingga akhir 2018 nanti. Mendengar kata suku bunga, maka emas akan mengalami tekanan harga.

Pasar melihat dan mengendus bahwa arah pergerakan harga emas kemungkinan besar masih ingin menjauhi area psikologisnya di $1300 pertroy ounce terutama disebabkan akan datangnya data ekonomi penting dari AS seperti perkembangan sektor perumahan AS dan Fed’s Beige Book, dengan perkiraan akan membaik sehingga memang ada harapan negatif jual bagi emas hingga penutupan pasar emas hari ini.

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Sydney Morning Herald