Harga Emas Masih Melanjutkan Aksi Jualnya

0
48

JAVAFX – Berita emas di hari Rabu(21/2/2018), harga emas masih melanjutkan aksi jualnya pada perdagangan sore hari ini dimana terdapat aksi lanjutan yang terjadi di dukung dengan khawatirnya investor melihat kondisi masa depan ekonomi AS yang sebetulnya akan ada dorongan terhadap kenaikan suku bunga yang agresif yang membuat dolar AS masih menguat hingga sekarang.

Hal ini membuat harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara melemah $1,60 atau 0,12% di level $1329,60 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Mei di Comex untuk sementara melemah $0,06 atau 0,35% di level $16,45 per troy ounce.

Sebelumnya di perdagangan semalam, harga emas makin menjauhi level tinggi 3 pekannya dan sekarang sedang memasuki fase koreksi dengan bantuan dari masih semangatnya investor terhadap kenaikan suku bunga the Fed yang sepertinya agresif seakan menutupi kondisi defisit anggaran pemerintah Trump serta meningginya inflasi dan membaiknya pasar perumahan serta keyakinan konsumen AS.

Rencana kerja Presiden Trump yang ingin membuat program infrastruktur dan memperkuat militernya sehingga akan mengeluarkan anggaran belanja sekitar $1,2 trilyun dan dapat membuat defisit anggarannya melejit lebih besar di tahun depan, nampaknya kali ini sedikit dilupakan investor sejenak. Padahal kondisi sebetulnya bahwa investor khawatir terhadap rencana Trump tersebut yang bisa mendatangkan krisis keuangan yang baru di AS sehingga sisi pengamanan investasi terus berlangsung hingga sekarang dan terlihat emas tidak terlalu tertekan.

Dolar AS sendiri memberikan tekanannya seiring dengan penjualan obligasi pemerintah AS yang kelebihan peminat atau oversubscribe sehingga investor sedang memburu dolar AS sekaligus mencari uang tunai dengan cara menjual emasnya. Sekitar $258 milyar semalam pemerintah AS berhasil mendapatkan uang baru dari hasil lelang tersebut.

Kondisi seperti ini diperparah lagi dengan situasi jual yang masif juga di bursa saham dunia, dari Asia dan Eropa hingga siang ini yang mengalami tekanan yang di atas 1% penurunannya, sehingga memunculkan wacana baru bahwa runtuhnya pasar ekuitas akan membangkitkan dolar AS dan membuat emas langsung terkulai.

Faktor tahun baru di China juga sudah lewat meski pasar keuangan China hari ini masih libur, sehingga dukungan beli emas masih belum begitu membesar. Pasar emas di India pun juga sedang dalam area jual setelah beberapa pekan perdagangan yang lalu terdapat situasi beli cukup marak.

Faktor ekonomi AS sendiri masih menjadi tanda tanya besar bagi investor emas, di mana investor masih bingung bagaimana tindak lanjut Powell dan kawan-kawan di dalam the Fed menghadapi situasi yang sebetulnya kurang menguntungkan bagi kinerja ekonomi AS di masa depan. Investor sepertinya juga menantikan hasil notulen dari FOMC meeting akhir bulan lalu yang akan rilis dini hari nanti, bagaimana langkah selanjutnya dari Powell dalam menghadapi kondisi inflasi yang meninggi disertai pula defisit keuangan yang melebar.

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC