Harga Emas Masih Melemah

JAVAFX – Harga emas masih melemah pada perdagangan siang hingga sore hari ini di mana investor masih melihat potensi kenaikan suku bunga the Fed yang masih bisa agresif dan mulai redanya harga minyak sehingga kekhawatiran inflasi global yang merata di seluruh dunia tidak akan terjadi.

Hal ini membuat harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara melemah $2,50 atau 0,19% di level $1345,80 per troy ounce. Harga perak untuk sementara melemah tipis sebagai bagian aksi ambil untung sesaatnya.

Presiden Trump telah bertemu dengan PM Jepang Shinzo Abe di mana keduanya membahas tentang masa depan perdagangan kedua negara dan sepertinya hasil dari pertemuan di Florida AS tersebut memang positif buat greenback, sehingga emas sendiri menguatnya juga sangat terbatas. Jepang ingin mendapatkan fasilitas kebebasan dalam hal tarif impor logam AS, sedangkan AS sendiri ingin segera mendistribusikan peralatan militernya yang akan dibeli oleh Jepang.

Data-data ekonomi AS seperti halnya Beige Book, memang diisyaratkan bahwa kondisi pinjaman hutang, daya beli konsumen dan ketatnya tenaga kerja AS, kesemuanya sangat mengarah kepada naiknya suku bunga the Fed secara agresif. Sebelumnya the Fed sempat khawatir dengan masa depan ekonomi AS karena sedang menghadapi beberapa pembaharuan tarif impor bea masuk ke AS yang sebetulnya sangat mengganggu kinerja ekonomi dalam negeri AS karena perang dagang tersebut.

Namun ungkapan dari sebagian besar pejabat the Fed, memang mengarah ke kondisi yang hawkish, di mana mereka masih ingin suku bunganya lebih cepat untuk naik karena khawatir terhadap naiknya inflasi yang di dorong oleh tren naik dari harga minyak dunia. Harga minyak sejak kuartal keempat tahun lalu secara bertahap terus naik, dan sekarang sedang berada di level tertinggi sejak 3 tahun lalu, sehingga prospek inflasi yang merata meningkat di seluruh dunia semakin nyata adanya, sehingga untuk menahan laju inflasi maka the Fed harus mulai menaikkan suku bunganya.

Sebelumnya, Dana Moneter Internasional juga memberikan peringatan kepada umum bahwa potensi perang dagang antara AS dengan China bisa meruntuhkan kinerja ekonomi dunia, sehingga tatanan pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung bisa berubah menjadi resesi ekonomi jenis baru. Namun IMF juga menyatakan bahwa kinerja ekonomi AS masih bisa meningkat hingga tahun depan.

Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Reuters

Get the daily news in your inbox

Related Articles

Share this post

Hubungi Kami

Pusat Edukasi

Pusat Berita

Headquarter

Foresta Business Loft 5 Unit 15
Jl. BSD Boulevard, Lengkong Kulon
Pagedangan Tangerang
Banten 15331

Contact Us

Phone: +62 21 222 32 200
Fax: +62 21 222 31 318
Email: [email protected]

Peringatan Resiko: Contracts for Difference(CFD) adalah produk keuangan yang complex yang ditransaksikan berupa margin. Trading CFD memiliki tingkat resiko yang tinggi dikarenakan leverage yang bekerja memberikan keuntungan ataupun kerugian sekaligus. Sebagai akibatnya, CFD mungkin saja tidak cocok dengan semua investor karena anda bisa kehilangan seluruh modal yang anda investasikan. Anda disarankan untuk tidak meresikokan dana lebih dari yang anda persiapkan untuk kerugian. Sebelum memutuskan untuk bertransaksi, anda harus memastkan bahwa anda mengerti resiko yang terdapat dalam akun untuk tujuan investasi dan tingkat pengalaman anda. Performa yang sudah ada di CFD tidak dapat dijadikan indikator andalan untuk hasil kedepan. Umumnya CFD tidak memiliki tanggal jatuh tempo. Oleh karena itu, jatuh tempo sebuah posisi CFD ditentukan oleh kapan anda ingin menutup posisi yang ada. Carilah pemandu pribadi, jika diperlukan. Mohon membaca dengan seksama JAVA ‘Pernyataan Pengungkapan Risiko’.