Harga Emas Melemah Dipicu Konflik Inggris-Rusia dan Jelang Fed Meeting

0
53

JAVAFX – Harga emas melemah dipicu konflik Inggris-Rusia dan jelang Fed meeting pada perdagangan sore hari ini dimana terdapat tekanan yang cukup kuat dari risk-appetite dolar AS di awal pekan ini karena sentimen terhadap Washington telah membuat investor seakan terombang-ambing hatinya.
Hal ini membuat harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara melemah $3,00 atau 0,23% di level $1309,30 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Mei di Comex untuk sementara menguat $0,03 atau 0,20% di level $16,24 per troy ounce.
Konflik antara Moskow dengan London terus memanas pasca diusirnya diplomat Inggris dari Rusia, ataupun sebaliknya, sehingga potensi panasnya suhu politik di Eropa bukan berita bagus juga bagi emas. Investor berharap situasi tenang atau kondusif antara keduanya segera kembali terjadi karena dapat mempengaruhi pasar komoditas dengan situasi yang buruk.
Sebelumnya nilai emas terus memburuk meskipun perlahan-lahan dari pekan lalu, karena data tenaga kerja AS yang berupa pembukaan lapangan kerja baru dan sentimen konsumen Michigan serta aktivitas pabrikannya terus membaik sehingga dapat dipastikan bahwa data ini juga mendukung bahwa pekan ini suku bunga the Fed bisa naik untuk pertama kalinya di tahun ini dan investor juga masih akan menantikan berapa kali lagi bank sentral AS tersebut akan menaikkan suku bunganya di tahun ini.
Sekitar 93% bahwa kenaikan suku bunga the Fed akan terjadi, dan mendengar kenaikan suku bunga the Fed, maka hal ini bukan merupakan kabar baik bagi emas. Pertemuan suku bunga the Fed akan dimulai esok malam dan akan berakhir di Kamis dini hari nanti.
Pelemahan emas sendiri dipicu oleh beberapa data ekonomi non-AS yang kurang mendukung normalisasi kebijakan moneternya di masing-masing bank sentralnya serta strategi Gedung Putih, baik yang berupa strategi politik maupun strategi ekonomi, yang terus membuat bingung investor untuk menghadapi masa depan ekonomi global yang ditakutkan akan berjalan tidak kondusif.
Situasi seperti ini memang akan mendukung penguatan greenback sehingga kita melihat bahwa emas sendiri memang masih bertahan di atas level psikologis $1300 per troy ounce dan memang terus berharap agar nilainya juga tidak melemah kembali. Sayangnya beberapa kebijakan fiskal AS sendiri seperti kebijakan pengurangan defisit dengan China, memang sangat berdampak kepada emas, di mana emas akan memburuk.
Memburuknya ini karena sisi belanja China akan melemah berkat pengurangan defisit perdagangan AS tersebut. Padahal negara yang mempunyai nilai konsumsi impor emas terbesar di dunia adalah China. Bila impor China meredup, tentunya harga emas juga akan ikut didiskon.
Situasi penjualan emas di India juga terus memburuk. Jelang festival Gudi Padwa, situasi tersebut tidak ada perbaikan bahkan beberapa pedagang telah memberikan harga diskon, itupun penjualan emas terus melemah sehingga muncul isyarat harga emas harus lebih rendah lagi.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Reuters