Harga Emas Melemah Sejenak Menantikan Data Ekonomi AS

0
722
Harga Emas Mendatar Jelang Berakhirnya Shutdown di AS

JAVAFX – Berita komoditas di hari Kamis(11/1/2018), harga emas melemah sejenak menantikan data ekonomi AS pada perdagangan sore hari ini dimana terdapat aksi ambil untung tipis dengan masih tetap bertahan di atas level psikologis $1300 per troy ounce dan diharapkan ada dorongan sentimen investor yang positif yang dibantu akan memburuknya data ekonomi AS nanti malam.

Hal inilah yang membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara melemah $1,60 atau 0,12% di level $1317,70 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup melemah $0,01 atau 0,06% di level $17,02 per troy ounce.

Kondisi pelemahan kali ini seolah menggambarkan kondisi investor yang juga waspada terhadap munculnya beberapa data fundamental ekonomi AS yang dirilis sejak awal tahun ini dimana sebagian besar data ekonomi AS tersebut, hasilnya banyak yang di atas ekspektasi pasar dan menandakan bahwa ekonomi AS akan membaik di tahun ini sehingga dorongan kenaikan suku bunga the Fed masih ada.

Namun keputusan China yang memang belum diumumkan secara resmi oleh Beijing, telah membuat harga emas kembali menjadi incaran investor semalam. Tentu dengan penundaan ataupun penghentian pembelian aset-aset dari AS, maka emas akan menjadi alternatif lain diluar alternatif surat hutang negara lain. Alasan China tersebut karena melihat bahwa di beberapa negara lain, sepertinya akan mengalami kinerja ekonomi yang baik pula sehingga China akan menyebar portfolionya.

Masalah kenaikan suku bunga Kanada dan Inggris yang diperkirakan bisa terjadi dalam waktu dekat tentu membuat selera beli emas sangat terbatas akhir-akhir ini. Kemungkinan BoC akan menaikkan suku bunganya di bulan ini, the Fed mungkin Maret dan BoE mungkin di kuartal kedua tahun ini. Dan Jepang diperkirakan pada awal tahun depan atau akhir tahun ini dengan potensi penghapusan paket stimulus yang akan dilakukan dalam waktu 6 bulan kedepan. Mendengar kenaikan suku bunga atau penurunan paket stimulus, maka ini bukan berita bagus bagi emas.

Pergerakan emas sendiri memang cenderung sulit naik di pekan ini setelah sejak dimulainya perdagangan tahun ini, emas sudah menguat sekitar 13% dengan dukungan awal bahwa reformasi pajak diragukan bisa membentuk kinerja ekonomi AS yang lebih ekspansif sehingga banyak pihak yang menyebut bahwa suku bunga the Fed tidak akan naik 3 kali di tahun ini.

Namun akhir tahun lalu sebagian besar perusahaan di AS telah menaikkan upah serta memberikan tambahan bonusnya sebagai bentuk reaksi disetujuinya pemotongan pajak oleh Kongres, sehingga asumsi investor sekarang berbalik bahwa sisi pemotongan pajak tersebut bisa mendukung inflasi dan laju PDB yang lebih baik dan pada akhirnya beberapa pejabat the Fed percaya bahwa suku bunga the Fed bisa naik tiap kuartal di tahun ini.

Emas hari ini menantikan data klaim pengangguran mingguan dan inflasi produsen AS, bila klaim turun dan inflasi naik, maka emas akan kembali ke sisi jualnya.

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC