Harga Emas Runtuh Setelah Data AS Membaik

0
361

JAVAFX – Berita emas di hari Senin(5/2/2018), harga emas runtuh setelah data AS membaik pada perdagangan akhir kemarin sehingga investor sangat yakin bahwa kombinasi data tenaga kerja yang solid dan aktivitas manufaktur serta daya belanja konsumen yang terjaga maka kenaikan suku bunga the Fed bisa lebih dari 3 kali di tahun ini.

Secara garis besar dolar AS berhasil berbalik arah untuk menguat setelah data tenaga kerja AS di akhir pekan lalu dilaporkan oleh Departemen Tenaga Kerja untuk periode Januari lebih bagus dibandingkan periode sebelumnya. Penguatan dolar AS tentu akan membuat harga emas akan mengalami tekanan.

Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $10,60 atau 0,79% di level $1337,30 per troy ounce. Untuk perdagangan mingguan, harga emas mengalami penurunan sebesar 1,5%.

Sedangkan harga perak kontrak Maret di Comex ditutup melemah $0,45 atau 2,60% di level $16,71 per troy ounce. Untuk perdagangan mingguan, harga perakmengalami penurunan sebesar 4,2%.

Data tambahan tenaga kerja di luar sektor pertanian bertambah sekitar 200 ribu di Januari lalu, naik dari angka 180 orang pekerja di periode Desember. Sedangkan tingkat penganggurannya masih bertahan di level terbaik 17 tahun lalu. Sedangkan data rata-rata pendapatan per jam masih di angka tumbuh 0,3% atau melonjak 9 sen menjadi $26,74 per jamnya dan pendapatan rata-rata tahunan per jamnya melonjak dari 2,6% menjadi 2,9%.

Level tahunan tersebut merupakan level terbaik sejak sebelum krisis keuangan Juni 2009 sehingga BNP Paribas sendiri langsung merevisi proyeksi kenaikan suku bunga the Fed dari 3 kali di tahun ini menjadi 4 kali di tahun ini. Ini juga disebabkan bahwa beberapa pandangan ekonom dunia bahwa pertumbuhan dari upah tersebut disinyalir bisa membawa reaksi terhadap kenaikan inflasi sebuah negara dalam hal ini adalah AS.

Seperti kita ketahui bahwa hasil Fed meeting pekan lalu bahwa bank sentral tetap ingin menaikkan suku bunganya, namun masih harus berkonfirmasi terlebhih dahulu dengan sisi inflasinya. Membaiknya data tenaga kerja ini membuat hasil survei CME Group bahwa kenaikan suku bunga the Fed pada Maret sekitar 80% bisa terjadi, naik dari pekan lalu yang sekitar 65% saja.

Untuk perdagangan di bursa saham Wall Street mengalami pelemahannya, di mana bursa Dow mengalami penurunan sebesar 2,5% dan mingguan turun 4,1%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatannya sebesar 0,61% di level 89,177 dan mingguan naik 0,1%. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah data altivitas jasa China, Inggris, Eropa dan AS.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal