Harga Emas Rupanya Dalam Ruang Tekanannya

0
3106

JAVAFX – Berita komoditas di hari Senin(13/11/2017), harga emas rupanya masih dalam ruang tekanannya pada perdagangannya awal pekan sore ini, dimana sisi jual emas muncul dengan harapan bahwa data ekonomi AS yang akan rilis di beberapa hari yang akan datang membaik dan memberangus harga emas itu sendiri.

Sejauh ini pula emas sendiri tidak mampu bergerak positif besar karena melihat perkembangan data-data ekonomi AS khususnya data pertumbuhan ekonominya yang sangat membantu kenaikan suku bunga the Fed meskipun inflasi yang terus rendah selalu dikeluhkan beberapa pejabat the Fed sendiri. Nanti malam tiada data ekonomi AS sehingga hari ini sepertinya ada sisi-sisi buyback sejenak awal pekan ini.

Faktor kunjungan Presiden Trump ke beberapa Asia memang sejauh ini menguatirkan banyak pihak khususnya pihak non-AS, karena kunjungan Trump minggu lalu disinyalir banyak memberikan peluang yang besar bagi pertumbuhan dan perkembangan usaha dan ekonomi AS yang lebih pesat seiring reformasi pajak yang baru ditunda.

Kesempatan ini memang disambut baik bagi investor luar AS karena penambahan bea masuk ke AS masih belum dilakukan dan membuat usaha mereka sedikit ada angin untuk menambah laba usahanya. Memang bukan berita bagus bagi porsi anggaran pemerintah AS karena pendapatannya belum bisa bertambah banyak sehingga belanja pemerintah AS untuk mendukung laju PDB juga terbatas.

Liburnya pasar keuangan AS akhir pekan lalu serta tidak adanya data ekonomi penting AS hari ini, membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak menguat $2,40 atau 0,19% di level $1276,60 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex untuk sementara bergerak menguat $0,01 atau 0,08% di level $16,89 pertroy ounce.

Selain itu kondisi reformasi pajak yang tertunda hingga tahun depan, sedikit banyak memberikan efek atau peluang bagi emas untuk bergerak leluasa menguat, namun sungguh dimengerti bahwa the Fed sendiri tidak memasukkan faktor bantuan fiskal ini didalam proyeksi masa depan ekonomi AS sehingga sisi kenaikan suku bunga the Fed pasti tidak akan alami penundaannya sehingga ini juga menjadi penghalang bagi emas untuk menguat lebih jauh.

Beberapa pejabat the Fed sendiri menyatakan bahwa peluang kenaikan suku bunga the Fed sejauh ini bisa naik sekitar 4 kali lagi untuk segera di level suku bunga normal diantara 2,5% hingga 3%. Loretta Mester, John Williams dan Patrick Harker juga menyatakan hal yang sama bahwa hingga 2018 nanti, the Fed tidak akan mengamodasikan kebijakan moneter lainnya kecuali kenaikan suku bunga tersebut.

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Forbes