Harga Emas Sepertinya Ingin Bertahan Dengan Sisi Belinya

0
94

JAVAFX – Harga emas sepertinya ingin bertahan dengan sisi belinya pada perdagangan hari ini setelah awal pekan kemarin ada aksi beli yang kembali muncul sebagai bentuk aksi antisipasi jelang ketua the Fed Jerome Powell memberikan testimoni di depan parlemen AS.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan awal pekan kemarin, kondisi greenback sedikit mengalami tekanan dari emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $4,60 atau 0,35% di level $1334,90 per troy ounce.
Pernyataan dari Wakil Ketua the Fed Randal Quarles bahwa konsekuensi ekonomi AS yang panas memang membutuhkan kenaikan suku bunga yang bertahap. Quarles juga menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi AS lebih baik daripada negara G7 lainnya serta sangat yakin bahwa inflasi di AS akan segera menuju target bank sentral kembali.
Awalnya emas membuat penguatan yang cukup besar karena akhir pekan lalu the Fed menyatakan bahwa suku bunganya akan naik secara bertahap dan tidak agresif. Namun Quarles semalam menyatakan agak hawkish bahwa segala bentuk pemanasan ekonomi membutuhkan pendinginan alias kenaikan suku bunga.
Pernyataan the Fed dalam laporan tengah tahun ke Kongres AS di akhir pekan seakan mengulangi pernyataan paparan dari hasil notulen rapat suku bunga the Fed di pekan lalu, di mana the Fed sendiri masih sangat yakin bahwa pasar tenaga kerja AS masih ketat dan bisa menggiring tingkat inflasi yang lebih tinggi sehingga bank sentral AS masih membutuhkan pengetatan kebijakan moneternya dengan cara bertahap.
Situasi seperti ini tentu ditanggapi pasar di awal pekan dengan berhati-hati, sehingga greenback sendiri mengalami tekanan dari mata uang utama dunia lainnya dan emas. Sepertinya investor nyatanya sedang waspada dengan kebijakan kerja the Fed di bawah kendali Jerome Powell tersebut, karena Powell sendiri terkenal dengan sosok yang hawkish terhadap kenaikan suku bunga.
Ini terbukti di tahun 2015 lalu, Jay Powell sangat berkehendak untuk menaikkan suku bunga 2 kali. Namun saat itu Yellen hanya menghendaki sekali saja, sehingga memang yang terjadi hanya sekali saja dan membuat pasar tenaga kerja makin ketat dan tingkat inflasi pun naiknya secara perlahan-lahan.
Pasar di hari ini sepertinya masih cemas menantikan testimoni Jay Powell dengan Kongres dan Senat AS, yang merupakan rangkaian kerja tengah tahunan dari the Fed dengan komando barunya. Dengan Kongres nanti malam dan Kamis malam akan testimoni dengan Senat.
Banyak pihak memberikan arah kebijakan kepada the Fed untuk tidak terlaku tergesa-gesa untuk menaikkan suku bunganya karena kondisi keuangan bank sentral sendiri masih di dera defisit neraca yang cukup besar. Namun rupanya sebagian besar anggota the Fed masih menginginkan untuk lebih berfokus kepada mendinginkan ekonomi AS, di mana selama ini, kerja the Fed untuk perbaikan defisit neraca bank sentral berjalan dengan aman dan tidak menimbulkan gejolak meskipun kondisi suku bunga yang naik.
Situasi tarik ulur tersebut sepertinya dolar AS tidak bergerak terlalu menekan emas pada pagi hingga siang ini, namun kita akan melihat keyakinan konsumen AS yang kita bisa tahu seberapa besar ketertarikan investor luar dalam melihat masa depan AS. Bila makin membaik datanya, maka sudah terlihat bahwa emas harus tertunduk lesu kembali.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg.
Sumber gambar: Reuters