Harga Emas Tak Kuasa Hadapi Aksi Ambil Untungnya

0
22159

JAVAFX – Berita komoditas di hari Rabu(1/11/2017), harga emas tak kuasa hadapi aksi ambil untungnya pada perdagangan sebelumnya, sehingga kala itu harga emas kembali menjauhi level psikologisnya di $1300 pertroy ounce seakan ingin memberitahu kepada pasar dan investor bahwa situasi harga emas memang sedang tidak kondusif dengan membaiknya data-data ekonomi AS belakangan ini.

Masalah kecenderungan Trump yang ingin memilih Jerome Powell yang terkesan kalah hawkish terhadap kenaikan suku bunga the Fed dibandingkan John Taylor, nampaknya kali ini kurang begitu diperhatikan oleh pasar karena mereka lebih enak menantikan secara nyata dari pengumuman Presiden Trump dalam waktu dekat siapakah yang akan memimpin the Fed setelah Februari tahun depan menggantikan Janet Yellen.

Pasar mengetahui bahwa jiwa kepemimpinan Jerome Powell lebih bersahabat terhadap emas atau berjiwa dovish bagi kenaikan suku bunga yang terjadwal. Hampir mirip dengan ketua the Fed sekarang Janet Yellen yang menaikkan suku bunga dengan berhati-hati. Sedangkan kecenderungan John Taylor dalam memandang suku bunga the Fed mempunyai jiwa kepemimpinannya yang sangat bersahabat dengan kenaikan suku bunga the Fed atau berjiwa hawkish dan ini harusnya juga tidak bersahabat bagi kenaikan emas.

Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $5,90 atau 0,46% di level $1271,80 pertroy ounce. Untuk perdagangan bulanan, emas mengalami penurunan 1,1%. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup melemah $0,13 atau 0,78% di level $16,72 pertroy ounce. Untuk perdagangan bulanan, perak mengalami kenaikan 0,1%.

Data ekonomi AS semalam yaitu data keyakinan konsumen yang secara tak terduga menguat tajam, tertinggi sejak 17 tahun lalu atau sejak Desember 2000. Dengan tingginya keyakinan konsumen tersebut maka dapat dipastikan bahwa belanja investasi di AS akan meninggi dengan arus modal ke AS juga akan meningkat, sehingga peluang kenaikan suku bunga the Fed di akhir tahun ini akan semakin terbuka lebar.

Data PMI Chicago juga mengalami peningkatan ekspansi, dimana negara bagian AS yang menjadi pusat kegiatan industri terkemuka di AS selain Philadelphia dan New York ini memberikan harapan kondisi aktivitas manufaktur AS yang masih bagus. Mendengar naiknya suku bunga, maka investasi berbasis dolar AS seperti mata uang dan obligasinya diburu investor dan menyebabkan emas mengalami tekanan.

Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami penguatannya dimana DowJones spot ditutup naik 0,12% dan untuk perdagangan bulanan naik 4,3%. Sedangkan indeks dolar atau Dixie naik 0,06% di angka 94,553 dan untuk perdagangan bulanan naik 1,6%. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah data kegiatan manufaktur di China, Jepang, Eropa, Inggris dan AS. Serta nanti dini hari ada FOMC meeting.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal