Harga Minyak Akhiri Episode Positif Sejenak

0
74

JAVAFX – Berita komoditas di hari Rabu(27/9/2017), harga minyak dunia akhiri episode positif sejenak pada perdagngan sore ini jelang rilisnya persediaan minyak AS di pekan lalu yang nampaknya akan meninggi kembali seakan harga minyak berhenti sejenak kenaikannya pasca semalam melakukan rally panjang.

Namun penguatan semalam sedikit terimbas aksi ambil untung sesaatnya kali sehingga membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Oktober di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,23 atau 0,44% di level $51,99 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak November di pasar ICE Futures London sementara sedang melemah $0,39 atau 0,66% di harga $58,63 per barel. Ini sebagai aksi ambil untung sesaatnya.

Semalam secara tidak terduga terjadi penguatan yang cukup besar dimana minyak WTI naik hampir 3% dan minyak Brent naik hampir 5% sehingga minyak Brent tertinggi sejak 26 bulan lalu. Disparitas harga minyak WTI dengan Brent juga menjauh hingga mencapai $6,20 perbarelnya sehingga membuat sedikit pengertian ke pasar bahwa permintaan minyak di Eropa masih lebih bagus dibandingkan di AS yang merupakan basis minyak WTI. Kenaikan harga semalam khususnya di pasar minyak London sebagai antisipasi akan datangnya musim dingin di belahan bumi sebelah Utara.

Hasil dari pertemuan OPEC dengan produsen minyak non-OPEC yang ikut serta dalam komitmen pemangkasan produksi minyak 2% dunia, sepakat belum ada pembicaraan tentang perpanjangan waktu komitmen tersebut, dan masih sampai akhir kuartal pertama tahun depan. Evaluasi kembali akan dilakukan 29 November.

Namun pernyataan Menteri Energi Rusia, Alexander Novak, bahwa beberapa negara sepertinya ingin agar komitmen yang bisa diperpanjang melihat pertemuan evaluasi di Januari tahun depan nanti, apakah memang hingga akhir Maret saja ataukah bisa diperpanjang hingga akhir tahun depan. Beberapa negara juga ada yang memperkirakan sebelum Januari jadwal perpanjangan waktu sudah bisa ditentukan. Pasar sebetulnya mencatat sejak OPEC dan 11 negara produsen lainnya memangkas produksi minyak 1,8 juta barel perhari di tahun ini, dalam 3 bulan terakhir harga minyak telah naik 20%.

Dalam rapat evaluasi tersebut dinyatakan pula tingkat kepatuhan terhadap komitmen pemangkasan produksi minyak 1,8 juta barel perhari tersebut mengalami peningkatan dari 94% di Juli menjadi 116% di Agustus, menandakan bahwa sebagian besar peserta sudah berkomitmen lebih dalam.

Adanya konflik di Korea juga membatasi pergerakan positif bagi minyak sore karena bila terjadi perang maka eksplorasi produksi minyak Asia dan distribusinya akan terganggu.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch
Sumber gambar: CNN Money