Harga Minyak Dalam Ruang Penantian Jelang Data Baker Hughes

0
107

JAVAFX – Berita komoditas di hari Jumat(6/10/2017), harga minyak dalam ruang penantian jelang data Baker Hughes yang akan rilis nanti malam sehingga di perdagangan sore ini dimana perdagangan sisi positif yang sedang dipertahankannya dimana badai Nate sedang mengancam kawasan minyak AS.

Raja Salman dari Arab Saudi dan Presiden Rusia Vladimir Putin angkat bicara untuk sedikit menghambat laju koreksi harga minyak dunia bahwa pihak Rusia dan Arab Saudi sangat setuju untuk memperpanjang waktu pemangkasan produksi minyak 1,8 juta barel perhari tersebut hingga akhir tahun 2018 nanti. Pernyataan tersebut demi menjaga stabilitas harga yang tetap tinggi dan menyeimbangkan pasokan minyak dunia.

Alhasil membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak November di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,09 atau 0,18% di level $50,70 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Desember di pasar ICE Futures London sementara sedang menguat $0,08 atau 0,14% di harga $57,08 per barel.

Pernyataan Raja Salman dan Vladimir Putin sebagai jawaban pasca sebuah laporan yang menyatakan bahwa faktor kepatuhan anggota-anggota yang ikut komitmen itu juga merendah, dari 116% di Agustus lalu, menjadi hanya 86% di September lalu.

Badai Nate telah menuju Teluk Meksiko dan berpotensi akan membawa luka baru yang belum sembuh oleh badai Harvey dan badai Irma di bulan lalu. Salah satu fasilitas pengisian bahan bakar yang paling penting di Teluk Meksiko, The Louisiana Offshore Oil Port telah menghentikan operasi oembongkaran kapal setelah ada peringatan dari Pusat Badai Nasional AS bahwa badai Nate yang sekarang berada di sekitaran lepas pantai Nikaragua, kemungkinan besar akan bergerak ke Teluk Meksiko di akhir pekan ini.

Kawasan Teluk Meksiko ini mempunyai kapasitas eksplorasi minyak mentah hingga 1,6 juta barel perhari atau mewakili 17% produksi nasional AS. BP dan Chevron telah menutup semua produksi Teluknya, sementara Royal Dutch Shell dan Anadarko Petroleum menangguhkan beberapa kegiatan di Teluk Meksiko tersebut. Sedangkan Exxon Mobil, Statoil dan lainnya telah menarik personilnya dari kilang-kilangnya di Teluk, dan Phillips 66 telah menutup siang ini kilang bersamanya yang bisa memproduksi minyak 247 ribu harel perhari di Lousiana.

BMI Research sendiri telah merevisi perkiraan rata-rata tahunan dari harga minyak Brent dari $55 perbarel menjadi $57 perbarel di tahun 2018 dan prospek jangka panjangnya dari $70 perbarel menjadi $73 perbarel. Hari ini pasar minyak menantikan data pengaktifan kilang minyak oleh Baker Hughes, dimana minggu lalu naik 6 rig yang aktif menjadi total 750 rig.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: Reuters