Harga Minyak Makin ke Selatan

0
88

JAVAFX – Harga minyak makin ke Selatan alias makin melemah pada perdagangan siang hingga sore hari ini dimana ada unsur aksi jual lanjutan dari akhir pekan lalu yang terjadi karena investor masih yakin akan penguatan dolar AS dan akan turunnya permintaan minyak dunia serta produksi minyak AS yang masih tinggi.
Alhasil kombinasi negatif tersebut membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Maret di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,53 atau 0,83% di level $63,62 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak April di pasar ICE Futures London sementara sedang melemah $0,56 atau 0,83% di harga $67,06 per barel.
Dolar AS atau greenback sempat mengalami penguatannya kembali di mana semenjak data tenaga kerja AS di akhir pekan lalu mengalami perbaikannya dan terbaik sejak hampir 9 tahun lalu sehingga membuat nilai dolar AS menguat. Kondisi ini tentu membuat harga minyak mengalami tekanan kembali mengingat sebagian besar perdagangan minyak menggunakan mata uang AS ini sebagai alat tukar sehingga ada kesan bahwa harga minyak sedang lebih mahal upaya belinya.
Semalam hal ini tetap berlanjut setelah pasar ekuitas AS dalam hal ini pasar saham Wall Street rontok hampir 5% sehingga sisi safe haven dolar AS muncul dan hal ini berlanjut hingga sore ini di mana bursa saham di Asia dan pembukaan Eropa sudah terpantau melemah pula.
Beberapa pengamat melihat bahwa harga Brent sudah di level $67 per barel, di mana bisa memantul ke atas kembali dan juga bisa ke bawah untuk sesaat sebelum melakukan konsolidasinya. Hal ini terjadi karena beberapa produsen minyak tersebut juga sudah mulai menurunkan harga penjualannya termasuk produsen minyak Rusia dan Arab Saudi.
Penurunan harga juga terjadi karena pengaruh laporan EIA pekan lalu belum hilang di mana EIA menyatakan bahwa produksi minyak mentah AS mengalami kenaikan sebesar 44 ribu bph menjadi 9,919 juta bph, mendekati rekor tertinggi produksi minyak serpih dalam sejarah AS pada tahun 1970 sebesar 10,04 juta bph. Apalagi pekan lalu Baker Hughes telah menyatakan bahwa 6 kilang pengeboran minyak AS telah diaktifkan lagi sehingga total rig yang aktif berjumlah 765, tertinggi sejak Agustus tahun lalu.
Namun kondisi harga minyak masih bisa naik, sesuai pandangan dari Goldman Sachs di pekan lalu di mana kombinasi antara kepatuhan OPEC dalam menjaga pasokan minyak dunia serta sisi permintaan dunia yang terus meningkat membuat persediaan minyak dunia akan terus menurun pada tahun ini dan dunia membutuhkan sumber-sumber produksi baru untuk memenuhi kebutuhan.
Pandangan Goldman Sachs memang harus diwaspadai di saat beberapa kilang pengolahan minyak dunia masuk masa-masa pemeliharaannya setelah musim dingin di belahan Utara bumi sudah menghilang sehingga biasanya sisi permintaan minyak akan berkurang.
Kilang Motiva di Texas dengan kapasitas pengolahan hingga 603 ribu bph direncanakan akan masuk masa pemeliharaan selama sebulan penuh sehingga pasokan dari kilang terbesar di AS tersebut akan hilang.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: CNBC