Harga Minyak Masih Yakin Dengan Kenaikannya

0
177

JAVAFX – Berita komoditas di hari Selasa(12/12/2017), harga minyak masih masih yakin dengan kenaikannya pada perdagangan sore hari ini dimana harga minyak WTI dan Brent bergerak serasi ke sisi penguatannya dengan kekuatiran jalur pipa minyak Laut Utara yang ditutup sementara karena pemeliharaan.

Alhasil membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Januari di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,40 atau 0,69% di level $58,39 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Januari di pasar ICE Futures London sementara sedang menguat $0,64 atau 0,99% di harga $65,33 per barel.

Jalur pipa minyak Forties yang menghubungkan kilang eksplorasi minyak mentah yang berada di Laut Utara dan menuju ke terminal Kinneil Skotlandia untuk dihubungkan selanjutnya ke 85 kilang pengolahan minyak di Inggris Raya sehingga sementara ini mengalami penghentian pengiriman setelah ditemukan retakan-retakan di pipa minyak tersebut.

Jalur pipa Forties tersebut membawa sekitar 40% pasokan minyak Laut Utara ke Eropa atau setara dengan 450 ribu barel per hari, dimana kemungkinan besar akan mengalami masa pemeliharaannya sekitar 2 minggu kedepan sehingga pasokan minyak yang sedang ketat akan semakin ketat sehingga harga minyak Brent naik lebih dari level tertinggi 2 tahunnya

Kondisi ini membuat disparitas harga Brent dengan WTI kembali melebar hampir mencapai $7 per barelnya dan ini biasanya membuat produksi minyak serpih AS akan memuncak lagi karena tingginya permintaan akan minyak serpih AS meningkat.

Pernyataan Menteri Minyak Kuwait Essam al-Marzoug dan Menteri Minyak Uni Emirat Arab Suhail bin Mohammed al-Mazroei sedikit membuat harga minyak positif lagi dimana mereka sama-sama menyatakan kemungkinan kesepakatan pembatasan pasokan minyak 1,8 juta bph yang akan dievaluasi akhir Juni bisa berakhir saat itu karena mereka melihat titik keseimbangan antara pasokan dan permintaan akan tercapai sebelum waktu itu. Namun bisa jadi bahwa pembatasan pasokan tersebut juga bisa berlanjut bila situasi menghendaki kondisi lanjutan pembatasan tersebut.

Sebelumnya OPEC berhasil menurunkan produksi bulanannya menjadi 32,35 juta bph atau turun 300 ribu bph di November. Tingkat kepatuhan produksi minyak OPEC ini mencapai 112% atau naik dari bulan sebelumnya yang hanya 92% dari total 32,50 juta bph.

Harga minyak masih bisa meninggi karena impor minyak China naik di bulan lalu menurut laporan dari Beijing yang menyatakan bahwa impor minyak naik menjadi 37,04 juta ton atau 9,01 juta bph menunjukkan rekor tertinggi kedua tahun ini atau naik dari 7,3 juta bph. Impor minyak China tersebut tidak hanya berasal dari Arab Saudi saja namun Rusia, Iran dan AS sekarang juga menjadi pemasoknya.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: Reuters