Harga Minyak Melemah Berkat Sanksi AS Yang Diperingan

0
61
Harga Minyak Bergerak Negatif Ringan

JAVAFX – Harga minyak melemah berkat sanksi AS yang diperingan pada perdagangan siang hari jelang sore ini dimana kondisi ini terjadi ketika pasokan minyak dunia yang akan terjadi kekurangan karena sanksi Iran semakin dekat.

Setidaknya 3% pasokan minyak dunia akan hilang disebabkan oleh sanksi Iran dimana Iran dilarang melakukan penjualan minyaknya kepada pihak luar sejak 4 November nanti oleh AS. Namun berita terakhir bahwa Gedung Putih akan memberikan keringanan kepada negara-negara yang sudah mengurangi pembelian minyaknya ke Iran akan dibebaskan dari segala sanksi tersebut. Kondisi ini membuat pasar kemungkinan akan kelebihan pasokan.

Dan Arab Saudi dan Rusia sudah bertemu untuk membahas penambahan pasokan minyaknya untuk menutupi kekurangan pasokan minyak internasional. Sekitar 2 juta pasokan minyak akan mereka tambah dalam waktu dekat. Demikian ungkap Arab Saudi di akhir pekan lalu seraya menambahkan bahwa Venezuela, Libya dan Nigeria telah berhasil meningkatkan produksinya kembali. Menteri minyak Qatar juga berkata bahwa pola keseimbangan antara pasokan dengan harga sedang terjadi sehingga sanksi Iran sebetulnya tidak perlu direpotkan dengan keinginan Trump.

Iran merupakan negara produsen minyak anggota OPEC dan merupakan negara terbesar ketiga di OPEC dari segi produksi dengan rata-rata produksi yang bisa hilang sekitar 1,5 juta bph. Sejak tahun lalu, OPEC dan Rusia telah membatasi pasokan minyaknya 32,5 juta bph sehingga harga minyak berhasil naik lagi dari level $25 per barel menjadi 80an sekarang ini. Dan Trump juga membuat sanksi baru kepada Iran sehingga pasokan minyak dunia akan mengalami kekurangan.

Hal ini telah membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak September di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,54 atau 0,73% di level $73,80 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak Oktober di pasar ICE Futures London untuk sementara melemah $0,84 atau 1,00% di harga $83,32 per barel.

Selain itu kondisi perang tarif tetap mengganggu pergerakan minyak. Perang dagang akan membawa konsekuensi akan turunnya pertumbuhan sebuah negara sehingga permintaan akan minyak juga dapat dipastikan mengalami penurunan. Kesepakatan Kanada membawa telah membawa angin segar bagi harga minyak karena sisi pertumbuhan ekonomi kawasan akan semakin tumbuh serta permintaan akan konsumsi minyak juga akan makin bertambah.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi