Harga minyak naik di Asia setelah sanksi atas Rusia dimulai

0
36
An oil rig situated in the ocean exploring for oil and gas. The oil rig is flaring LNG. Wide angle view of the oil rig on a calm ocean. Yellow and orange clouds at sunset.

Harga minyak rebound di perdagangan Asia pada Selasa sore, setelah anjlok lebih dari tiga persen di sesi sebelumnya, karena penerapan sanksi terhadap minyak mentah lintas laut Rusia meredakan kekhawatiran tentang kelebihan pasokan, sementara pelonggaran pembatasan COVID China memperkuat prospek permintaan.

Minyak mentah berjangka Brent terangkat 85 sen, menjadi diperdagangkan di 83,53 dolar AS per barel pada pukul 07.33 GMT.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS meningkat 68 sen, menjadi diperdagangkan pada 77,62 dolar AS per barel.

Minyak mentah berjangka pada Senin (5/12/2022) mencatat penurunan harian terbesar mereka dalam dua minggu, setelah data sektor jasa-jasa AS menimbulkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve dapat melanjutkan jalur pengetatan kebijakan agresifnya.

Kelompok Tujuh (G7) menetapkan harga tertinggi 60 dolar AS per barel untuk minyak mentah Rusia, yang bertujuan guna membatasi kemampuan Moskow membiayai perangnya di Ukraina, tetapi Rusia mengatakan tidak akan mematuhi tindakan tersebut sekalipun harus memangkas produksi.

Batasan harga yang akan diberlakukan oleh negara-negara G7, Uni Eropa dan Australia, datang di atas embargo Uni Eropa atas impor minyak mentah Rusia melalui laut dan janji serupa oleh Amerika Serikat, Kanada, Jepang, dan Inggris.

Sementara pasar menimbang dampak sanksi terhadap pasokan Rusia, mereka juga menyaksikan kemacetan lalu lintas kapal tanker minyak di lepas pantai Turki pada Senin (5/12/2022), dengan Ankara bersikeras pada bukti asuransi baru untuk semua kapal.

“Ancaman kehilangan asuransi perlindungan dan ganti rugi (P&I) akan membatasi akses Rusia ke pasar kapal tanker, mengurangi ekspor minyak mentah menjadi 2,4 juta barel per hari (bph), 500.000 barel per hari lebih rendah dari tingkat yang terlihat sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari tahun ini, kata analis dari Rystad Energy dalam sebuah catatan.

Di China, lebih banyak kota melonggarkan pembatasan terkait COVID-19, mendorong optimisme akan peningkatan permintaan di importir minyak utama dunia itu.

Negara itu akan mengumumkan pelonggaran lebih lanjut dari beberapa pembatasan COVID terberat di dunia paling cepat Rabu (7/12/2022), kata sumber.

Aktivitas bisnis dan manufaktur di China, ekonomi terbesar kedua di dunia, tahun ini terpukul oleh langkah-langkah ketat untuk mengendalikan penyebaran virus corona.

Tetapi kenaikan harga minyak dapat terbukti rapuh, karena akan membutuhkan waktu untuk memastikan pemulihan berkelanjutan dalam konsumsi China, serta dampak pasokan dari sanksi Rusia.

Arab Saudi, pengekspor minyak utama dunia, memangkas harga jual resmi Januari untuk minyak mentah Arab Light andalannya untuk pembeli Asia ke level terendah 10 bulan.