Harga Minyak Naik Tipis Setelah Turun Tajam Karena Pasokan Minyak AS Meningkat

0
53
Night photograph of a huge industrial chemical plant and oil refinery installation in Southern California is adorned with a massive American flag.

JAVAFX – Harga minyak naik tipis pada hari Rabu, sedikit diatas level penurunan hari sebelumnya meskipun meningkatnya persediaan minyak mentah.

Minyak Mentah WTI Futures naik tipis 0,1% menjadi $ 55,38 pada pukul 11:49 ET (03:49 GMT). International Brent Oil Futures sedikit berubah pada $ 60,86.

Persediaan minyak AS naik tajam pekan lalu, menurut survei pribadi dari American Petroleum Institute (API) yang dirilis semalam. API melaporkan bahwa persediaan minyak mentah naik sekitar 6 juta barel untuk pekan yang berakhir 15 November.

Analis mengharapkan bahwa data persediaan mingguan Administrasi Informasi Energi AS, yang akan dirilis hari ini, menunjukkan penurunan 0,7 juta barel dalam stok minyak mentah untuk pekan yang berakhir 15 November.

Harga minyak berada di bawah tekanan dan merosot sebanyak 3% sebelum rilis laporan dimana Presiden AS Donald Trump memperingatkan untuk menaikkan tarif barang-barang Cina lebih jauh jika Beijing tidak menandatangani pakta fase satu.

Juga yang membebani harga minyak  adalah laporan Reuters yang mengatakan Rusia tidak mungkin menyetujui pengurangan lebih dalam pada produksi minyak pada pertemuan dengan sesama eksportir bulan depan. Namun, itu dapat berkomitmen untuk memperpanjang pembatasan yang ada untuk mendukung Arab Saudi, kata laporan itu mengutip tiga sumber.

“Minyak juga terasa berat setelah Rusia memberi isyarat bahwa mereka tidak akan setuju untuk memperdalam pengurangan produksi minyak pada pertemuan OPEC + Desember,” kata Edward Moya, seorang analis di pialang OANDA, dalam catatan yang dikutip oleh Reuters.

Harga minyak dengan symbol USOIL pada platform perdagangan MT5 PT JavaGlobal Futures Rabu siang berada di level 55.34, sedikita diatas level terendah kemarin 55.13. Jika penurunan tidak lebih rendah dari harga terendah kemarin, harga minyak berpeluang untuk koreksi menguat.