Harga Minyak Sering Alami Hambatan Sisi Beli Lagi

0
77

JAVAFX – Berita komoditas di hari Rabu(13/9/2017), harga minyak sering alami hambatan sisi beli lagi di perdagangan sore ini sebagai bentuk aksi ambil untung dimana investor masih menantikan data persediaan minyak pemerintah AS yang nampaknya masih akan tinggi seiring datangnya badai Irma di pekan lalu.

Perginya badai Irma dan badai Harvey membuat permintaan terhadap minyak mentah pemerintah AS menurun sehingga persediaan mengalami kenaikan sebesar 6,18 juta barel pada minggu lalu, atau kenaikan persediaan minggu ke 2 secara berturut-turut, demikian ungkap API sesaat sebelum EIA melaporkan juga kondisi persediaan minyak AS versi pemerintah.

Persediaan bahan bakar bensin mengalami penurunan sebesar 7,90 juta barel dan minyak suling atau distilasi turun 1,81 juta barel. Penurunan bahan bakar ini karena lebih dari 20% kapasitas pengolahan minyak AS mengalami kelumpuhan akibat badai-badai tersebut.

Faktor laporan API tersebut membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Oktober di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat tipis $0,08 atau 0,17% di level $48,31 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Oktober di pasar ICE Futures London sementara sedang menguat tipis $0,10 atau 0,18% di harga $54,37 per barel.

Normalnya kondisi pengolahan minyak AS juga lambat laun membuat permintaan minyak mentah AS juga pulih. Pusat pengolahan minyak terbesar AS, Motiva Enterprise di Port Arthur Texas sudah berproduksi lagi dengan kapasitas 325 ribu barel perhari atau 50% dari total kapasitas normal dan diperkirakan akhir bulan ini kapasitas produksi secara penuh bisa dilaksanakan.

Menjadi perhatian penting bagi investor minyak bahwa diperkirakan akhir tahun ini harga WTI akan berkisar di $49 perbarel dan harga Brent di $53 perbarel. Tahun depan minyak WTI bisa berada di kisaran $53 perbarel dan minyak Brent di $56 perbarel.

Berita pertemuan informal tentang perpanjangan waktu pemangkasan produksi minyak OPEC setelah Maret 2018, membuat harga minyak tidak terlalu mengalami tekanan. Laporan bulanan produksi minyak OPEC juga membantu membatasi gerak negatif harga minyak. Tinggal menantikan data EIA nanti malam, apakah sejalan dengan data API, bila naik persediaannya maka sisi koreksi minyak masih ada.

Sejak awal tahun ini, harga minyak telah turun lebih dari 10%. Ini juga dapat diartikan bahwa harga minyak akan berkisar antara $45 hingga $52 per barel, karena nampaknya pula bahwa minyak WTI punya sisi resistansi yang kuat di level $50 perbarel dan support beli di level $46 perbarel.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch
Sumber gambar: Investing