Harga Minyak Tertahan Kebangkitannya

0
101

JAVAFX – Harga minyak tertahan kebangkitannya di perdagangan hingga sore ini karena investor masih kuatir dengan suplai minyak global yang nampak masih membesar sehingga keseimbangan tidak terjalin.

Awal pekan kemarin harga minyak dalam ruang aksi ambil untungnya yang tidak dapat dihindarkan dimana sepanjang perdagangan minggu lalu harga minyak menguat lebih dari 5%.

Sejauh ini harga minyak sempat melanjutkan sisi positif yang biasa-biasa saja dengan volume tak semenarik sebelumnya setelah di pekan lalu pemerintah China menyatakan bahwa impor minyak China di semester pertama tahun ini menjadi 8,55 juta barel perhari atau naik 13,8% dibandingkan periode yang sama setahun lalu. Sedangkan National Bureau Statistic, atau Biro Statistik China melaporkan bahwa permintaan bahan bakar dalam negeri China meningkat. Produksi beberapa kilang minyak China di Juni lalu mencapai 11,21 juta barel perhari atau meningkat 2,3% dibandingkan bulan sebelumnya 10,98 juta barel perhari.

Situasi tak menentu tersebut membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Agustus di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak menguat tipis $0,16 atau 0,35% di level $46,18 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak September di pasar ICE Futures London untuk sementara menguat tipis $0,21 atau 0,43% di harga $48,63 per barel.

Tarik-menarik jual dan beli berlanjut hingga sore ini setelah investor melihat produksi minyak AS akan mengalami penurunan sebesar 1% dari 10,01 juta barel perhari menjadi 9,9 juta barel perhari untuk produksi 2018 nanti, demikian ungkap Energy Information Administration pekan lalu.

Tadi pagi American Petroleum Institute atau API memperkirakan persediaan minyak AS di minggu lalu mengalami 3,740 juta barel, stok bahan bakar menurun 1,037 juta barel dan stok minyak suling diperkirakan API akan turun 1,3 juta barel. Data ini akan rilis esok pagi dan data stok minyak EIA akan rilis Rabu malam.

Dasar laporan API melihat laporan Baker Hughes akhir pekan lalu yang menyatakan bahwa pengaktifan rig minyak AS hanya berjumlah 2 saja sehingga total menjadi 765 rig yang telah aktif sejak tahun lalu. Secara rata-rata 4 minggu terakhir bahwa penambahan rig yang aktif hanya 5 saja, angka terendah sejak November tahun lalu.

Kabarnya Rusia dan OPEC akan mengundang Libya dan Nigeria untuk ikut serta dalam pertemuan bulanan untuk evaluasi komitmen pemangkasan produksi minyak 1,8 juta barel di 24 Juli ini. Namun Nigeria nampaknya akan menolaknya karena stabilitas keamanan wilayahnya, dimana akhir pekan lalu saja salah satu pipa milik Shell sudah disabotase pemberontak.

Anggota OPEC lainnya, Ekuador sendiri sudah sangat keberatan dengan pembatasan produksi 1,8 juta barel perhari karena keuangan negeri produsen minyak di Amerika Latin tersebut sedang mengalami kesulitan dimana kondisi defisit fiskalnya mencapai 7,5% dari GDP.

Sejauh ini produksi minyak Ekuador saat ini sebesar 545 ribu barel perhari atau kurang dari 60% kemampuan sebenarnya, dan Ekuador sendiri dikenakan pembatasan produksi oleh OPEC sebesar 26 ribu barel perhari. Sejauh ini kuota 26 ribu barel perhari tersebut belum dilaksanakan.

Inilah yang masih terus membayangi sikap investor untuk urung membeli minyak secara besar-besaran karena suplai yang nampak masih melimpah membuat sisi stok atau persediaan minyak global kesulitan untuk dijual.

Sumber berita: Bloomberg, Investing, MarketWatch, Reuters
Sumber gambar: eremnews (.com)