Harga Minyak Terus Merosot Seiring Tingginya Pasokan AS

0
44
Berita Komoditas Minyak

JAVAFX – Harga minyak terus merosot seiring tingginya pasokan AS pada perdagangan siang hari jelang sore ini membuat keseimbangan pasar tidak berpihak kepada kenaikan harga lagi.

EIA menyatakan bahwa persediaan minyak mentah AS di pekan lalu naik 5,8 juta barel dan produksi minyak AS telah berhasil mencapai 11,6 juta bph. Diperkirakan tahun depan, produksi minyak AS bisa melewati angka 12 juta bph. Produksi minyak AS sudah naik 3 kali lipat dibanding tahun lalu.
Iran segera mendapatkan larangan ekspor minyaknya serta dilarang melakukan kegiatan keuangan yang berkaitan dengan jual beli minyaknya terkait sanksi AS yang mencabut keikutsertaannya dalam Perjanjian Nuklir 2015, membuat Iran dilarang melakukan kegiatan ekspor minyaknya, namun 8 negara mendapatkan keringanan pembelian minyak dari Iran.
China, India, Korea Selatan, Yunani, Jepang, Taiwan dan Turki diberi kelonggaran pembelian minyak kepadaIran dalam waktu 180 hari. Jumlah pembelian minyak Iran pekan lalu mengalami penurunan yang cukup besar dari 2,3 juta bph tinggal 1,5 juta bph saja. Namun diperkirakan pasokan minyak Iran masih bisa bertambah lagi 1,3 juta hingga 1,8 juta bph setelah November ini.
Presiden Trump menyiapkan rencana baru bagi sanksi Iran dengan akan menjatuhkan pembatasan ekspor Iran secara bertahap agar Iran lebih patuh serta mencegah harga minyak naik kembali.
Ini karena 2 anggota OPEC yaitu Libya dan Uni Emirat Arab menyatakan telah menaikkan paokan minyaknya di mana UEA berhasil menambah pasokan sebesar 200 ribu bph menjadi 3,25 juta bph, sedangkan Libya membuat tambahan pasokan 1,22 juta bph, sehingga total OPEC bisa memproduksi minyaknya sebesar 33,31 juta bph. Irak juga akan meningkatkan pasokannya dari 4,6 juta bph akan menjadi 5 juta bph. Arab Saudi juga mengalami kenaikan produksi sekitar 416 ribu bph pekan lalu, menambah beban pasokan internasional.
Sebelumnya kondisi pasokan yang berlebih sempat dikeluhkan banyak pihak, padahal sanksi Iran semakin dekat sehingga harga minyak terus naik. Sebelumnya OPEC telah mengeluarkan perkiraan dimana produksi minyak dunia dapat di antara 1,5 juta bph hingga 2 juta bph penurunan di tahun depan.
Namun harga minyak makin sulit membaik selain pasokan yang akan berlimpah, kondisi pertumbuham ekonomi global yang sedang menurun kemungkinan besar akan membuat konsumsi minyak juga akan menurun.
Hal ini telah membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak September di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,03 atau 0,05% di level $61,70 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak Oktober di pasar ICE Futures London untuk sementara melemah $0,06 atau 0,08% di harga $72,01 per barel.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi