Harga Minyak Tetap Bergerak Melemah

0
172
Harga Minyak Bergerak Beragam

JAVAFX – Harga minyak tetap bergerak melemah pada perdagangan minyak siang hari jelang sore ini di mana investor sedang mencerna bagaimana hasil dari pertemuan puncak G20 yang menyatakan turunnya pertumbuhan ekonomi global dan kelebihan pasokan yang akan diterima dunia.

Hasil pertemuan puncak pemimpin dunia dan bank sentral G20 di Buenos Aires Argentina menyimpulkan bahwa pertikaian geopolitik baik antara AS dengan masalah tarifnya maupun masalah nuklir Iran, akan menurunkan kemampuan seluruh dunia untuk tumbuh ekonominya sehingga dengan akan turunnya pertumbuhan ekonomi global maka permintaan akan minyak juga akan mengalami penurunan.

Presiden Trump telah memperingatkan Iran untuk tidak mengancam AS jika tidak ingin lebih menderita akibat embargo minyak yang akan diterima Iran sebagai konsekuensi keluarnya AS dari kesepakatan nuklir 2015.
Harga minyak berhasil bertahan dari tekanan jual untuk sementara ini setelah Gubernur Arab Saudi untuk OPEC Aadeeb Al-Aamaa menyatakan bahwa Kerajaan Arab Saudi memutuskan akan mulai menurunkan ekspor minyaknya pada Agustus mendatang sebesar 100 ribu bph karena masalah produksi yang mulai terbatas dan akan turunnya permintaan dunia.

Harga minyak naik cukup besar setelah Energy Information Administration menyatakan bahwa persediaan bensin dan minyak distilat milik pemerintah AS mengalami penurunan. Namun persediaan minyak mentah naik. Permintaan impor bahan bakar AS juga mengalami peningkatan. Dan produksi minyak AS menurut EIA juga telah mencapai 11 juta bph di pekan lalu, atau telah naik sebesar 1 juta bph sejak November lalu, berkat peningkatan yang cepat dari produksi minyak serpih.

Hal ini telah membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Agustus di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,26 atau 0,36% di level $67,63 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak September di pasar ICE Futures London untuk sementara melemah $0,29 atau 0,40% di harga $72,77 per barel.

Kenaikan harga minyak juga tidak besar karena ada perkiraan akibat perang dagang. Kondisi perang dagang belum usai pula, di mana kondisi ini tidak bersahabat bagi harga minyak karena dapat dipastikan pertumbuhan ekonomi dunia akan menurun sehingga permintaan konsumsi minyak juga akan merendah, sedang OPEC sudah berusaha menaikkan pasokannya lagi.

Baker Hughes sendiri melaporkan di akhir pekan lalu bahwa jumlah rig yang aktif di AS ditutup 5 rig sehingga total menjadi 858 rig yang aktif. Peringatan G20 dan membanjirnya produk asal Arab Saudi dan Rusia menjadi poin utama harga minyak tertekan hari ini.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi