Harga Minyak Turun Saat Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19 Di China

0
20
Offshore oil rig.

Harga minyak turun pada Rabu (28/12/2022) di tengah kekhawatiran lonjakan kasus COVID di China setelah pembukaan kembali akan menghambat pemulihan ekonominya saat ekonomi barat menuju resesi, memukul pertumbuhan permintaan bahan bakar. Pada 16:30 WIB, harga minyak mentah berjangka AS diperdagangkan 0,8% lebih rendah pada $78,90 per barel, sementara Brent turun 0,6% menjadi $84,19 per barel.

Pada awal minggu ini, pemerintah China telah mengumumkan bahwa mereka akan berhenti mewajibkan pelancong masuk untuk melakukan karantina mulai awal tahun depan. Ini menjadi berita yang sangat membantu harga minyak mentah mencapai level tertinggi dalam tiga minggu pada perdagangan di hari Selasa kemarin. Namun demikian, kebijakan ini tidak dibarengi dengan program vaksinasi massal yang berhasil. Akibatnya dilaporkan terjadinya lonjakan infeksi COVID-19. Ini membuat sejumlah rumah sakit di China mengalami tekanan berat.

Disisi lain, pembukaan ekonomi China menjadi isyarat yang jelas untuk pasar minyak. Mengingat negara tersebut adalah importir minyak mentah terbesar di dunia. Dengan demikian setiap peningkatan permintaan minyak yang mungkin tertunda karena negara tersebut berjuang melawan peningkatan infeksi tetap akan menjadi potensi kenaikan harga di masa depan.

Pada saat yang sama, banyak ekonomi barat sedang menuju resesi, kemungkinan memukul permintaan produk energi, karena bank sentral memperketat kebijakan moneter secara agresif untuk memerangi inflasi yang melonjak. Misalnya, kawasan euro menghadapi situasi ekonomi yang sangat sulit, yang akan menguji individu dan bisnis, kata Wakil Presiden Bank Sentral Eropa Luis de Guindos pada hari Selasa.

AS tetap berada di bawah titik beku yang dalam, dimana kilang minyak di AS bekerja untuk melanjutkan operasi di selusin fasilitas yang terhenti akibat badai musim dingin di sebagian besar negara. Selain itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengindikasikan bahwa Moskow bertujuan untuk melarang penjualan minyak mulai 1 Februari ke negara-negara yang mematuhi batas harga G7, yang dimulai pada awal Desember.

Bagaimana perkembangan perang Rusia/Ukraina akan menjadi penting bagi pasar minyak pada tahun 2023. Meskipun penurunan eskalasi mungkin tidak mengarah pada kembalinya arus perdagangan minyak sebelum perang, hal itu akan menghilangkan banyak risiko pasokan dari pasar.

Kembali ke AS, kelompok industri American Petroleum Institute akan merilis data persediaan minyak mentah AS Rabu malam, dan stok diperkirakan turun, menambah penarikan 3 juta barel minggu lalu. Mentalitas produsen AS telah berubah secara signifikan dari memproduksi sebanyak mungkin menjadi fokus pada pengembalian pemegang saham dan sebagai hasilnya, terus menunjukkan disiplin dalam hal belanja modal. Masalah rantai pasokan, kekurangan tenaga kerja, dan kenaikan biaya juga berperan dalam pertumbuhan pasokan yang lebih rendah yang diharapkan pada tahun depan.