Hasil Payroll Masih Dukung Penguatan Dolar AS

0
69
Berita Forex Dolar AS

JAVAFX – Hasil payroll masih dukung penguatan dolar AS pada perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, di mana kondisi ini merupakan kelanjutan dari kondisi sebelumnya dengan keinginan pasar yang mulai berani lagi masuk ke pasar uang pasca krisis dunia berakhir.

Melihat pada perdagangan sebelumnya, pada perdagangan sebelumnya, pergerakan dolar AS memberikan tekanannya kepada beberapa mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup melemah di level 1,1553, GBPUSD ditutup melemah di level 1,2914, AUDUSD ditutup melemah di level 0,7100 dan USDJPY ditutup menguat di level 111,03.
Dan untuk sementara di siang ini, EURUSD bergerak di level 1,1541, GBPUSD bergerak di level 1,2909, AUDUSD di level 0,7102 dan yen di level 111,00.

Kondisi yen kali ini masih melemah terhadap dolar AS lagi setelah beberapa waktu lalu menguat terkait kebijakan bank sentral Jepang untuk terus melakukan operasi pasar, telah berhasil meredam pelemahan yen sehingga siang ini sedang melemah lagi. Gejolak perang tarif sedikit banyak memang tidak berimbas besar kepada yen. Namun adanya bencana alam berupa badai di Jepang pekan lalu, telah membuat sentimen negatif bagi mata uang Jepang. Apalagi Jepang akan menjadi target baru dari Trump untuk dikenakan tarif barangnya.

Sebelumnya yen terus bertahan dari gempuran dolar AS, diiringi juga mulai melemahnya mata uang kawasan Eropa seperti euro dan pound yang tergerus oleh situasi perang tarif dan berbagai bentuk krisis lainnya seperti krisis Argentina dan Turki. Sejauh ini, pihak Jepang selalu berhasil untuk menghindari diri dari penerapan tarif AS, sehingga sejauh ini pula kondisi produk Jepang belum terlalu mengalami masalah proteksi dari AS yang bisa mengakibatkan rendahnya kinerja ekonominya

Potensi kebijakan Presiden Trump untuk memberikan tarif proteksi terhadap sistem perdagangannya dengan telah membuat beberapa negara tujuan proteksi dan ramai-ramai juga melakukan tindakan balasan berupa pemberian tarif juga terhadap barang-barang asal AS. Dan China pun masih terus mencari kesepakatan baru dengan AS pekan ini sehingga pasar uang sedikit tenang kembali pasca Jackson hole. Trump rupanya sedang mempersiapkan tarif baru lagi senilai $250 milyar sehingga aksi safe haven mulai muncul lagi.

Meskipun Trump sering melakukan tarif ke China, namun China sendiri seolah tidak menggubris tekanan dari Trump tersebut. Padahal kinerja ekonomi China juga sudah mulai merendah kualitasnya sehingga bisa mendorong pemberian bantuan likuiditas lebih besar. Harapan membaiknya tensi perdagangan ini adalah diberitakan dalam waktu dekat antara AS dengan Kanada akan segera mencapai kata sepakat mengenai perdagangan sehingga nuansa melepas safe haven dolar juga mulai terlihat pekan ini.

Namun membaiknya data tenaga kerja atau nonfarm payroll AS akhir pekan lalu, terasa masih terus membuat sentimen pasar mengoleksi dolar AS lebih besar di awal pekan ini mengingat dukungan terhadap naiknya suku bunga the Fed makin besar.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi