IHSG ditutup menguat ditopang kenaikan harga komoditas

0
35

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat ditopang kenaikan harga komoditas.

IHSG ditutup menguat 26,68 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.898,22.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,98 poin atau 0,62 persen ke posisi 974,46.

“Untuk penguatan IHSG hari ini masih didominasi oleh IDX Energy yang terpengaruh oleh kenaikan harga komoditas global seperti batubara, CPO, dan gas.

Di sisi lain, investor masih menanti akan pengumuman The Fed akan Fed Fund Rate yang akan rilis pada 28 Juli waktu setempat,” kata analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Senada, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji mengatakan, kenaikan harga batubara dunia sebagai reaksi dari perkembangan dinamika ekonomi politik internasional terkait dengan konflik Rusia-Ukraina, memberikan katalis positif bagi penguatan emiten-emiten berbasis batubara.

“Mengingat Indonesia merupakan negara eksportir non migas unggulan yang sangat diuntungkan dengan situasi tersebut dan hal ini juga berimplikasi positif terhadap adanya potensi terjadinya peningkatan kinerja emiten-emiten berbasis batubara sepanjang tahun ini semakin kuat,” ujar Nafan.

Nafan menambahkan, para pelaku pasar juga mengapresiasi kenaikan kinerja perusahaan pada perilisan laporan keuangan kuartal II 20022.

“Dari eksternal, tentunya para pelaku pasar bersikap wait and see terkait hasil keputusan The Fed dalam menetapkan tingkat suku bunga acuannya,” pungkas Nafan.

Dibuka menguat, meski fluktuatif, IHSG mayoritas menghabiskan waktu di zona hijau sepanjang sesi pertama perdagangan saham.

Pada sesi kedua, IHSG masih betah berada di teritori positif hingga penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat dimana sektor energi naik paling tinggi yaitu 2,41 persen, diikuti sektor perindustrian dan sektor teknologi masing-masing 1,37 persen dan 0,88 persen.

Sedangkan lima sektor terkoreksi dimana sektor barang konsumen primer turun paling dalam yaitu minus 0,55 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor transportasi & logistik masing-masing minus 0,37 persen dan minus 0,28 persen.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.346.787 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,36 miliar lembar saham senilai Rp12,32 triliun.

Sebanyak 254 saham naik, 258 saham menurun, dan 172 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 60,54 poin atau 0,22 persen ke 27.715,75, indeks Hang Seng turun 235,84 poin atau 1,13 persen ke 20.670,04, dan indeks Straits Times meningkat 10,48 poin atau 0,33 persen ke 3.202,6.