IHSG melemah, terdampak rilis data inflasi AS tertinggi sejak 1981

0
30

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi dibuka melemah usai rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) mencatat level tertinggi sejak tahun 1981.

IHSG dibuka melemah 8,59 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.632,4.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,64 poin atau 0,39 persen ke level 933,468.

“Pelemahan IHSG penyebabnya inflasi AS yang menyentuh level tertinggi sejak tahun 1981,” kata Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji kepada Antara di Jakarta, Kamis.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu (13/7) bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK), ukuran utama inflasi, naik 9,1 persen pada Juni dari tahun sebelumnya dalam kenaikan berbasis luas, kenaikan terbesar sejak akhir 1981, dan meningkat 1,3 persen dari bulan sebelumnya, terbesar sejak 2005.

Tingkat tahunan telah melampaui ekspektasi pasar dengan kenaikan 8,8 persen.

Presiden AS Joe Biden menyebut inflasi sangat tinggi.

Angka IHK pada Juni memicu ekspektasi pasar untuk suku bunga yang lebih tinggi dari Bank Sentral AS, Federal Reserve (Fed), guna menahan kenaikan inflasi.

IHSG berpeluang bergerak campuran menuju ke bawah dengan level dukungan di antara 6.609 sampai 6.560 dan resisten dalam rentang 6.689 hingga 6.719.

Dari eksternal, saham-saham di Wall Street sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Rabu (13/7) atau Kamis pagi WIB, setelah investor mencerna data inflasi AS yang lebih panas dari perkiraan, yang memicu kekhawatiran bahwa The Fed dapat menaikkan suku bunga utama sebanyak 100 basis poin akhir bulan ini.

Dari Eropa, saham Inggris, Jerman, hingga Prancis serempak melemah.

Kawasan Eropa menghadapi krisis energi yang dipicu oleh sanksi yang dikenakan pada Rusia karena invasinya ke Ukraina.

Kekhawatiran tentang prospek Eropa telah meningkat sejak pipa tunggal terbesar yang membawa gas Rusia ke Jerman, Nord Stream 1, memulai pemeliharaan tahunan pada Senin (11/7).

Pemerintah, pasar, dan perusahaan-perusahaan khawatir penutupan itu mungkin diperpanjang karena perang Ukraina.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 187,44 poin atau 0,71 persen ke 26.666,21, Indeks Hang Seng turun 3,29 poin atau 0,02 persen ke 20.794,65, dan Indeks Straits Times terkoreksi 12,61 poin atau 0,4 persen ke 3.116,08.