India tunda pengiriman vaksin ke COVAX

0
18
Healthcare cure concept with a hand in blue medical gloves holding Coronavirus, Covid 19 virus, vaccine vial

India menunda pengiriman vaksin ke mekanisme global COVAX, sehari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan tidak bisa mempermudah pemberian izin bagi vaksin Covaxin.

Menjelang pertemuan 26 Oktober mendatang guna membahas Covaxin, WHO mengatakan tidak bisa “mengambil jalan pintas” dalam membuat persetujuan untuk vaksin COVID-19 pertama yang dikembangkan oleh India itu.

Seorang sumber mengatakan kepada Reuters pada Selasa bahwa India belum mengonfirmasi pasokan apa pun ke COVAX, meskipun menteri kesehatannya berjanji bulan lalu untuk memenuhi komitmennya kepada COVAX hingga Desember.

Serum Institute of India (SII), produsen vaksin terbesar di dunia, memiliki kontrak untuk memasok ratusan juta dosis versi berlisensi dari vaksin AstraZeneca ke COVAX dan negara-negara lainnya seperti Bangladesh.

Produksi vaksin perusahaan itu meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak April dan mencapai 220 juta dosis per bulan saat ini.

Pasokan COVAX yang tertunda dapat mengganggu upaya inokulasi di banyak negara Afrika yang mengandalkan fasilitas tersebut untuk pasokan vaksinnya.

Pejabat pemerintah India mengatakan mereka yakin WHO akan segera menyetujui daftar penggunaan darurat untuk Covaxin, yang menyumbang 11 persen dari 990 juta dosis vaksin yang diberikan di India, dengan sisanya sebagian besar dari AstraZeneca.

Beberapa minggu lalu, kepala eksekutif SII Adar Poonawalla mengatakan kepada surat kabar Telegraph bahwa perusahaan itu akan memulai kembali ekspor ke COVAX pada Oktober.

“Awalnya pasokan ini akan kecil, tetapi pada Januari 2022, setelah kami memenuhi permintaan domestik …

kami akan melihat volume besar masuk ke COVAX,” ujar dia.

Sebelum India menghentikan pengiriman vaksin ke luar negeri pada April untuk memenuhi permintaan domestik, India menyumbangkan atau menjual lebih dari 66 juta dosis vaksin COVID-19, termasuk Covaxin.

Pembuat vaksin terbesar di dunia itu melanjutkan ekspor vaksin COVID-19 bulan ini untuk pertama kalinya sejak April.

India telah mengirim sekitar 4 juta dosis vaksin ke negara-negara tetangga seperti Bangladesh dan Iran, tetapi tidak untuk COVAX.