Indikator Teknikal, Definisi Dan Penjelasan

0
387
Indikator Teknikal

Indikator teknikal adalah alat analisa grafik yang dapat membantu trader lebih memahami dan bertindak atas pergerakan harga. Ada berbagai macam alat analisa teknikal yang tersedia yang menganalisa tren, yang memberikan rata-rata harga, mengukur volatilitas, dan banyak lagi.

Indikator Teknikal

Dalam bagian ini, akan dijelajahi jenis indikator teknikal yang tersedia, dari RSI hingga Bollinger Bands®, menjelaskan cara merespons sinyal teknikal, dan mengungkapkan tip teratas untuk menjadikan alat tersebut sebagai bagian yang efektif dari perjalanan perdagangan Anda.

Jenis Indikator Teknikal

Ada empat jenis utama indikator teknikal: Mengikuti Tren, Osilator, Volatilitas, dan Support / Resistance. Mereka dikelompokkan berdasarkan fungsinya, yang berkisar dari mengungkapkan harga rata-rata pasangan mata uang dari waktu ke waktu, hingga memberikan gambaran yang lebih jelas tentang level support dan resistance.

Daftar Indikator Teknikal

1. Indikator Tren

Indikator mengikuti tren dibuat untuk membantu trader memperdagangkan pasangan mata uang yang sedang tren naik atau tren turun. Kita semua pernah mendengar ungkapan ‘tren adalah teman Anda’ – indikator ini dapat membantu menunjukkan arah tren dan dapat memberi tahu jika tren benar-benar ada.

Indikator Moving Average

Sebuah Moving Average (MA) adalah indikator teknikal yang merata-ratakan harga pasangan mata uang selama periode waktu. Efek perataan ini pada grafik membantu memberikan indikasi yang lebih jelas tentang arah pergerakan pasangan – baik naik, turun, atau miring. Ada berbagai macam moving average yang dapat dipilih, dengan Simple Moving Averages dan Exponential Moving Averages menjadi yang paling populer.

Indikator Ichimoku

Ichimoku adalah asisten tren yang tampak rumit dan lebih sederhana dari yang terlihat. Indikator Jepang ini dibuat menjadi indikator mandiri yang menunjukkan tren saat ini, menampilkan level support/resistance, dan menunjukkan kapan tren cenderung berbalik.

Indikator ADX

Average Direction Index, indikator teknikal tidak akan memberi tahu Anda apakah harga sedang naik atau turun, tetapi akan memberi tahu Anda apakah harga sedang tren atau sedang berjarak. Ini menjadikannya filter yang sempurna untuk strategi baik ranging atau tren dengan memastikan Anda trading berdasarkan kondisi pasar saat ini.

2. Indikator Osilator

Osilator memberi gambaran kepada trader tentang bagaimana momentum berkembang pada pasangan mata uang tertentu. Saat harga bergerak lebih tinggi, osilator akan bergerak lebih tinggi. Ketika harga turun, osilator akan bergerak lebih rendah. Kapan pun osilator mencapai level ekstrim, mungkin sudah waktunya untuk mencari harga untuk kembali ke harga yang dimaksud.

Namun, hanya karena osilator mencapai level ‘Overbought’ atau ‘Oversold’ tidak berarti kita harus mencoba menyebutnya atas atau bawah. Osilator dapat bertahan di level ekstrim untuk waktu yang lama, jadi kita perlu menunggu tanda yang valid sebelum masuk posisi.

Indikator RSI

Strength Index Relative ini bisa dibilang indikator teknikal osilator yang paling populer digunakan. Komponen besar dari rumusnya adalah rasio antara keuntungan rata-rata dan kerugian rata-rata selama 14 periode terakhir. RSI terikat antara 0 – 100 dan dianggap overbought di atas 70 dan oversold saat di bawah 30. Trader umumnya akan menjual saat menembus turun angka 70 dan akan membeli saat menembus naik angka 30.

Indikator Stochastic

Stochastics menawarkan pendekatan berbeda kepada trader untuk menghitung osilasi harga dengan melacak seberapa jauh harga saat ini dari titik bawah terendah dari periode X terakhir. Jarak ini kemudian dibagi dengan selisih antara harga tertinggi dan terendah selama jumlah periode yang sama. Garis yang dibuat, %K, kemudian digunakan untuk membuat rata-rata bergerak, %D, yang ditempatkan langsung di atas %K.

Indikator CCI

CCI, Commodity Channel Index, berbeda dari kebanyakan osilator karena tidak ada batasan seberapa tinggi atau seberapa rendah ia bisa bergerak. Indikator teknikal ini menggunakan 0 sebagai garis tengah dengan level overbought dan oversold mulai dari +100 dan -100. Trader akan masuk posisi sell menembus ke bawah +100 dan posisi buy juma menembus ke atas -100.

Indikator MACD

Moving Average Convergence/Divergence melacak perbedaan antara dua garis EMA, 12 EMA dan 26 EMA. Perbedaan antara dua EMA kemudian digambar pada sub-grafik (disebut garis MACD) dengan 9 EMA yang digambar langsung di atasnya (disebut garis Sinyal). Trader kemudian akan masuk posisi buy ketika garis MACD melintasi di atas garis sinyal dan posisi sell ketika garis MACD melintasi di bawah garis sinyal seperti yang terlihat di sini. Ada juga peluang untuk memperdagangkan divergensi antara MACD dan harga.

3. Indikator Volatilitas

Volatilitas mengukur seberapa besar kenaikan dan penurunan untuk pasangan mata uang tertentu. Ketika harga mata uang berfluktuasi naik turun secara liar, dikatakan memiliki volatilitas yang tinggi. Sedangkan pasangan mata uang yang tidak banyak berfluktuasi dikatakan memiliki volatilitas yang rendah. Penting untuk dicatat seberapa volatil suatu pasangan mata uang sebelum membuka perdagangan, jadi dapat dipertimbangkan dengan memilih ukuran perdagangan dan level stop dan limit.

Indikator Bollinger Bands®

Bollinger Bands® mencetak tiga baris langsung di atas grafik harga. ‘Pita’ tengah adalah simple moving average periode-20 dengan ‘pita’ atas dan bawah yang ditarik dua deviasi standar di atas dan di bawah MA 20. Ini berarti semakin tidak stabil pasangannya, semakin lebar pita terluarnya, memberikan Bollinger Bands® kemampuan untuk digunakan secara universal di seluruh pasangan mata uang tidak peduli bagaimana perilakunya.

Bollinger Bands® adalah merek dagang terdaftar dari John Bollinger.

Indikator ATR

Average True Range memberi tahu jarak rata-rata antara harga tertinggi dan terendah selama jumlah batang yang ditetapkan terakhir (biasanya 14). Indikator ini disajikan dalam pip di mana semakin tinggi ATR, semakin volatil pasangan mata uang tersebut, dan sebaliknya. Ini menjadikannya alat yang sempurna untuk mengukur volatilitas.

4. Indikator Support / Resistance

Support dan resistance adalah kunci analisa teknikal. Konsep ini mengacu pada tingkat harga pada grafik yang membentuk pembatas harga aset yang didorong ke arah tertentu.

Pivot Points

Pivot Points adalah salah satu yang paling banyak digunakan di semua pasar termasuk ekuitas, komoditas, dan Forex. Indikator ini dibuat menggunakan rumus yang terdiri dari harga tertinggi, terendah, dan penutupan untuk periode sebelumnya. Trader menggunakan garis-garis ini sebagai level support dan resistance potensial, level yang harga mungkin sulit ditembus.

Donchian Channels

Channel Donchian ataukanal harga adalah garis di atas dan di bawah pergerakan harga terbaru yang menunjukkan harga tinggi dan rendah selama periode waktu yang lama. Garis-garis ini kemudian dapat bertindak sebagai support atau resistance jika harga bersentuhan lagi.

Indikator Teknikal: Ringkasan

Masing-masing indikator teknikal di atas dapat membantu Anda meningkatkan analisa teknikal dan lebih memahami price action, tetapi penting untuk diingat agar tidak terpaku pada dan hanya memilih indikator yang sesuai untuk Anda.

Pendekatan Anda yang terlalu rumit dengan terlalu banyak indikator dapat memaksa trader untuk memproses terlalu banyak informasi, yang mengakibatkan ‘kelumpuhan oleh analisa’. Jadi, yang terbaik adalah sederhana kan tehnik analisa Anda dan hanya gunakan sedikit yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam rencana perdagangan Anda.