Krisis Konsolidasi Landa Dolar Jelang Rilis Data Nonfarm Payroll

0
78
Berita Forex Dolar AS

JAVAFX – Krisis konsolidasi landa dolar jelang rilis data nonfarm payroll perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, di mana kondisi ini merupakan perwujudan dari kondisi sebelumnya dengan keinginan pasar yang masih ingin melemahkan mata uang AS tersebut.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback mengalami tekanannya dari mata uang utama dunia lainnya sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup menguat di level 1,1408, GBPUSD ditutup menguat di level 1,3004, AUDUSD ditutup melemah di level 0,7203 dan USDJPY ditutup menguat di level 112,67.
Dan untuk sementara di siang ini, EURUSD bergerak di level 1,1399, GBPUSD bergerak di level 1,2986, AUDUSD di level 0,7198 dan yen di level 112,69.
Kondisi yen sedang menguat terhadap dolar AS setelah gejolak perang dagang sedikit hilang pasca AS dengan China akan segera bertemu kembali untuk sepakati dagang. Yen terus menguat terhadap dolar karena efek buruknya kinerja saham dunia dalam beberapa pekan terakhir sehingga aksi safe haven cukup marak terjadi, apalagi jika bursa saham mengalami koreksi hebat saat itu.
Pernyataan ketua the Fed Jerome Powell bahwa suku bunga Fed bisa naik karena ekonomi AS sangat kuat, kondisi ini makin memantapkan keinginan investor untuk memiliki aset berlatar belakang asal AS waktu itu. Namun kondisi manufaktur AS dalam setahun terakhir terus menurun membuat dukungan kenaikan suku bunga Fed juga makin berkurang.
Yen sempat melemah dan menyentuh level terlemahnya sejak 2011 atau sesaat seperti gempa Jepang 2011. Kondisi ini makin memperburuk citra pemerintahan PM Abe, namun lambat laun kembali pulih dengan terus setelah pasar saham dunia terus mengalami guncangan akibat perang dagang dan suku bunga Fed yang tinggi. Apalagi bank sentral Jepang tetap memiliki komitmen menjaga pasar likuiditas Jepang, sehingga yen nyaman menguat.
Situasi kepanikan di pasar saham membuat aksi melepas dolar cukup besar terjadi sehingga dolar sendiri mengalami koreksi. Namun seiring kembali membaiknya pasar saham dunia, disitulah buyback dolar tidak terjadi, ini karena investor mulai khawatir melihat peluang kemengangan kembali partai Republik dalam pemilu sela di AS pekan depan. Masalah politik telah berhasil membuat dolar mengalami tekanan hebat.
Mulai berhasilnya perundingan Brexit masih menjadi pengobat pound untuk bangkit. PM May akan mendapatkan kepastian masa depannya di Inggris, membuat pandangan ekonomi masa depan Inggris juga terlihat cerah. Poin Brexit yang didukung suku bunga yang tetap ada stimulus, membuat pound masih bertahan menguat jelang rilis data nonfarm payroll.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi