Laporan API Akhiri Penguatan Harga Minyak

0
95
Berita Komoditas Minyak

JAVAFX – Laporan API akhiri penguatan harga minyak yang telah berhasil dipertahankan sejak perdagangan akhir pekan lalu disaat pergerakan harga minyak lebih lanjut tengah menantikan data persediaan minyak AS menurut EIA nanti malam.

Perselisihan abadi antara produksi minyak AS dengan pemangkasan produksi minyak OPEC, pasar menilai bahwa situasi ini bisa berlanjut hingga OPEC dan 10 negara produsen minyak non-OPEC dalam melakukan evaluasi dan penilaian ulang terhadap komitmen pemangkasan produksi minyak OPEC pada pertemuan di 30 November nanti.

Harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Juli di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk perdagangan kemarin ditutup melemah $0,13 atau 0,29% di level $45,95 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Agustus di pasar ICE Futures London ditutup melemah $0,10 atau 0,21% di harga $48,25 per barel.

Harga minyak tetap diperdagangkan negatif sehari sebelumnya, setelah tadi pagi American Petroleum Institute atau API menyatakan bahwa persediaan minyak pemerintah AS mengalami kenaikan sebesar 2,753 juta barel di akhir pekan lalu.

Sebetulnya minyak masih susah untuk bangkit kembali setelah sebuah laporan bulanan dari pihak OPEC menyatakan bahwa produksi minyak mengalami kenaikan 336 ribu barel perhari menjadi 32,14 juta barel perhari pada bulan lalu. Dari seluruh anggota OPEC, penyebab terjadinya kenaikan produksi minyak tersebut telah berasal dari wilayah Libya, Nigeria dan Iraq.

Ketiga negara tersebut tidak ikut serta dalam komitmen pemangkasan produksi minyak 1,8 juta barel perhari. OPEC juga menyatakan bahwa titik keseimbangan antara permintaan dengan penawaran minyak dunia berjalan sangat lamban dimana persediaan minyak dari negara-negara industri terus mengalami penurunannya dan ini akan berlangsung hingga akhir tahun ini, namun sayangya produksi minyak AS terus dipompa untuk meningkatkan produksi.

Seperti kita ketahui bahwa akhir bulan lalu bertempat di Wina, OPEC beserta 11 negara produsen minyak non-OPEC setuju untuk memperpanjang komitmen pemangkasan produksi minyak 1,8 juta barel perhari hingga akhir kuartal pertama 2018.

Menyusul dilanjutkannya komitmen tersebut, OPEC dalam laporan bulanannya juga menyatakan bahwa pihaknya telah memangkas pertumbuhan pasokan minyak diluar anggotanya menjadi 840 ribu barel perhari dari 950 ribu barel perhari. OPEC juga memperkirakan pertumbuhan produksi AS di tahun ini akan meningkat sekitar 800 ribu barel perhari.

Sehari sebelumnya, Arab Saudi menyatakan akan mengurangi ekspor minyaknya ke Asia sebesar 300 ribu barel perhari atau lebih besar dibanding bulan Juni, sedangkan ekspor ke AS akan dikurangi oleh Arab Saudi sebesar 35% di Juli. Sejauh ini pula bahwa Arab Saudi beserta Rusia berencana akan mengurangi produksi dan ekspor minyaknya dalam kurun waktu 3 atau 4 bulan mendatang dengan tujuan mengurangi persediaan minyak dunia yang berlebih.

Setelah OPEC dan API, giliran Energy Information Administration yang dijadwalkan hadir dalam melaporkan kegiatan produksi dan pasokan minyak ke wilayah AS pada pukul 21.30 WIB. Meski seringkali hasil dari laporan API bersilangan terhadap hasil EIA, namun data ini mampu menimbulkan gejolak pergerakan harga minyak yang tentunya mampu menarik atensi para trader.

Sumber berita: Bloomberg, Investing, MarketWatch, Reuters
Sumber gambar: CNBC