Menantikan Kebijakan Suku Bunga ECB Di Tengah Gejolak Pasar

0
232

Bank Sentral Eropa, ECB, pada Kamis hari ini akan memutuskan kebijakan suku bunganya di tengah gejolak yang sedang terjadi di pasar keuangan, yang bisa saja memaksanya mengubah Haluan dari rencana kenaikan suku bunga yang besar dan kuat meskipun inflasi masih terlalu tinggi.

Dalam kampanye untuk mengendalikan pertumbuhan harga yang membuatnya menaikkan suku bunga sejak Juli pada rekor laju tercepatnya, ECB telah menetapkan kenaikan 50 basis poin pada hari Kamis.

Namun, Kasus runtuhnya Silicon Valley Bank di AS minggu lalu menimbulkan kekhawatiran atas tekanan di seluruh sektor perbankan yang menyebabkan saham SVB anjlok, dan dilanjutkan dengan krisis Credit Suisse, yang telah lama dirundung masalah, dan menjadi pusat masalah di Eropa.

Saat ini ECB harus merekonsiliasi kredibilitasnya dalam melawan inflasi dengan kebutuhan untuk menjaga stabilitas keuangan dalam menghadapi gejolak impor yang luar biasa.

Ekonom Danske Bank, Piet Haines Christiansen, mengatakan bahwa Kecuali jika ECB melihat prospek inflasi secara signifikan berbeda dari satu minggu yang lalu, kebijakan apa pun kecuali kenaikan 50 basis poin suku bunga akan menjadi kesalahan besar dan merusak kredibilitas.

Sementara itu proyeksi inflasi dasar, indikator daya tahan pertumbuhan harga, akan dinaikkan, menunjukkan bahwa diinflasi akan berlarut-larut dan kebijakan moneter harus tetap ketat dalam beberapa waktu ke depan.

Proyeksi ini sangat mengkhawatirkan bahkan sebelum gejolak melanda sektor perbankan, yang dapat menggagalkan strategi ECB dan seluruh ekonomi, daftar panjang pembuat kebijakan telah menganjurkan kenaikan suku bunga terus berlanjut setelah bulan Maret ini.

Namun demikian, pasar saat ini justru meragukan tekad ECB dan seakan membatalkan ekspektasi seberapa kenaikan suku bunga pada ECB saat ini dan berikutnya. Pasar uang menunjukkan bahwa investor saat ini melihat peluang hanya 30% untuk kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin, turun dari sebelumnya 90% pada Rabu pagi.