Menuju Penurunan Bulanan, Dolar “Terbentur” Risk Sentiment

0
35

Dolar AS langsung tergelincir di awal perdagangan Eropa sesi Senin, menyeret mata uang AS itu menuju penurunan bulanan pertamanya dalam lima bulan karena sentimen risiko yang lebih tenang dan meningkatnya ekspektasi siklus pengetatan Federal Reserve sejenang terhenti.

Indeks dolar, yang mencatat greenback terhadap enam mata uang mayoritas, melemah 0,2% ke level 101,510, semakin merosot dari level tertingginya dalam dua dekade terakhir di 105,010 yang dicapai pada awal Mei.

Volatilitas pada hari Senin ini dipastikan relatif tipis, dengan pasar saham dan obligasi AS ditutup untuk liburan Memorial Day, tetapi membantu risk appetite menjadi berita positif dari China mengenai pelonggaran langkah-langkah COVID-19.

Pada hari minggu, Shanghai mengatakan, pembatasan bisnis akan dihapus mulai 1 Juni, sementara Beijing membuka kembali sebagian transportasi umum serta beberapa pusat perbelanjaan.

Juga meningkatkan sentimen risiko menjadi lebih luas, yang merugikan greenback, adalah meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve kemungkinan akan menghentikan siklus kenaikan suku bunga untuk mencegah ekonomi mengalami resesi setelah menaikkan secara agresif selama dua bulan ke depan.

Investor akan mendapatkan kesempatan untuk mendengar pernyataan dari beberapa pembuat kebijakan Fed di sepanjang pekan ini, dimulai dengan Gubernur Fed Christopher Waller Senin malam. Selanjutnya, sejumlah data ekonomi AS juga akan menjadi fokus pasar di pekan ini, dengan laporan ketenagakerjaan bulanan yang diawasi secara luas akan menjadi data penutup pekan ini.

Data nonfarm payrolls hari Jumat untuk Mei diperkirakan pasar tenaga kerja AS tetap kuat, dengan para ekonom memperkirakan ekonomi telah menambahkan 320.000 pekerjaan pada bulan Mei, sementara tingkat pengangguran diperkirakan akan turun menjadi 3,5%.

Selain itu, pemerintah Uni Eropa akan memulai pertemuan dua hari kemudian di sesi untuk membahas paket keenam sanksi terhadap Kremlin sebagai hukuman atas invasi Rusia ke Ukraina, termasuk potensi pelarangan minyak Rusia.