Pasar Saham Asia Turun Di Awal Perdagangan Sesi Rabu

0
48
World Stock

Pasar saham Asia Pasifik sebagian besar turun di sesi Rabu pagi, dengan ekuitas berjangka AS juga dalam tren menurun. Obligasi negara juga melanjutkan aksi jual karena inflasi yang tinggi, Federal Reserve AS yang hawkish, dan wabah COVID-19 China terus menjadi fokus para pelaku pasar.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,49%. Data perdagangan yang dirilis pagi menunjukkan ekspor tahunan jepang tumbuh 14,7% sementara impor tahunan tumbuh 31,2% pada Maret 2022. Neraca perdagangan menyusut menjadi JPY412,4 miliar ($3,21 miliar) dan neraca perdagangan yang disesuaikan menyusut menjadi JPY900 miliar .

Indeks KOSPI Korea Selatan turun 0,35%. Indeks Hang Seng Hong Kong juga melemah mencatat penurunan 0,39%. Sementara di Australia indeks ASX 200 menguat 0,34%.

Di China, indeks Shanghai Composite turun 0,59% dan Komponen Shenzhen turun 0,82%. Bank Rakyat China pertahankan suku bunga pinjaman (LPR) tetap stabil, dengan LPR satu tahun di 3,7% dan LPR lima tahun di 4,6%.

Pasar ekuitas AS, indeks berjangka Nasdaq 100 turun sekitar 1% menyusul penurunan saham Netflix Inc. karena jumlah pelanggan yang lebih rendah dari perkiraan. Imbal hasil obligasi AS naik karena investor meningkatkan taruhan pengetatan kebijakan Fed yang tajam guna mengendalikan inflasi yang tinggi, dengan imbal hasil riil 10-tahun berubah positif untuk pertama kalinya sejak 2020.

Kondisi keuangan yang lebih ketat juga dapat mengganggu permintaan aset seperti ekuitas, dengan Presiden Fed Chicago Charles Evans memperingatkan bahwa suku bunga mungkin akan melebihi tingkat netral.

Evans, bersama dengan Presiden Fed San Francisco Mary Daly, akan berbicara hari ini. Ketua Fed Jerome Powell dan Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde akan berbicara di acara Dana Moneter Internasional pada hari Kamis, sementara Gubernur Bank of England Andrew Bailey akan berbicara sehari kemudian.