PDB Jepang Kuartal ke-Empat di 2019 Mungkin Merosot

0
49

JAVAFX – Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura mengatakan pada hari Jumat (14/2) bahwa Produk domestik bruto (PDB) Jepang pada periode bulan Oktober hingga Desember 2019 lalu, kemungkinan lebih lemah dari pada kuartal sebelumnya karena dampak kenaikan pajak penjualan dan faktor alam dari angin topan.

Yasutoshi Nishimura saat berbicara kepada wartawan, ia mengatakan bahwa “Ekonomi Jepang diperkirakan akan meningkat ditengah kekhawatiran dari penyebaran wabah virus corona yang dapat menimbulkan risiko pertumbuhan perekonomian di Negeri Matahari Terbit.

Bank of Japan mengharapkan perekonomian negara tersebut terus berkembang secara moderat, dimana harus juga mengawasi bagaimana perkembangan dari penyebaran wabah virus corona yang dapat mempengaruhi aktivitas produksi dan sektor pariwisata.

Direktur Eksekutif BOJ Eiji Maeda mengatakan bahwa “Ekonomi Jepang mungkin saat ini sedang mengalami kontraksi tajam pada periode Oktober hingga Desember karena permintaan luar negeri melambat, pukulan konsumsi dari kenaikan pajak penjualan tahun lalu dan serangkaian bencana alam.”

“Ekonomi Jepang diperkirakan akan terus berkembang secara moderat sebagai tren. Tetapi kita perlu waspada terhadap berbagai risiko seperti dampak wabah koronavirus terhadap output dan pengeluaran oleh wisatawan asing,” katanya.

Pemerintah China mengumumkan pada hari Jumat (14/2) pagi bahwa jumlah korban meninggal akibat terinfeksi cirus corona di Provinsi Hubei terus bertambah, setelah adanya 116 kasus kematian baru.

Jumlah korban meninggal akibat dari terinfeksi virus corona di Provinsi Hubei, China melonjak hingga 1.483 jiwa pada hari Jumat (14/2), angka kematian harian baru sebesar 116 orang dan dengan jumlah orang yang terjangkit virus tersebut di China mencapai 64.627 orang. Sementara di seluruh dunia, virus corona “Covid-19” telah menginfeksi setidaknya 26 negara, dengan lebih dari 65.200 terpapar.

Penyebaran wabah Covid-19 ini ini telah memberikan hantaman keras pada Partai Komunis China yang berkuasa dan menjadikan salah satu tantangan terberatnya selama bertahun-tahun serta menghambat perekonomian terbesar kedua di dunia.

Jepang mengkonfirmasi kematian akibat dari virus corona pertamanya pada hari Kamis, seorang wanita berusia 80-an yang tinggal di prefektur Kanagawa dekat Tokyo. Kematian itu adalah yang ketiga di luar daratan Cina, setelah dua lainnya di Hong Kong dan Filipina.

Jepang adalah salah satu yang terkena dampak terburuk dari lebih 22 dari negara dan wilayah lain di luar daratan Cina yang telah terinfeksi dari penyakit tersebut.