Pelemahan Euro Terpampang Sejenak

0
127

JAVAFX – Berita forex di hari Senin(8/1/2018), pelemahan euro terpampang sejenak alias mengalami pelemahan kembali dari greenback pada perdagangan hari ini setelah investor melihat bahwa kondisi ekonomi AS masih solid untuk mendukung kenaikan suku bunga the Fed untuk 3 kali di tahun ini.

Secara umum dolar AS kali ini bergerak menguat dan sedikit menekan kepada mata uang dunia khususnya euro dan mata uang Asia yang terjadi sejak tadi pagi dan sejauh ini EURUSD untuk sementara sedang berada di level 1.2015 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.2029. USDJPY untuk sementara berada di level 113,24 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 113,06. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7836 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7862.

Secara garis besar memang dolar AS masih bergerak positif di perdagangan kali ini dengan berusaha menghindari tekanan balik dari mata uang utama Uni Eropa tersebut, setelah suku bunga the Fed naik di pertengahan bulan ini dan tetap akan naik di tahun ini sebanyak 3 kali lagi seusai pernyataan dari notulen Fed meeting yang terakhir dan hasil dari beberapa data ekonomi AS terkini.

Pekan lalu muncul data tenaga kerja AS yang terakhir di tahun lalu, dimana data nonfarm payroll hasilnya masih jauh di bawah keinginan investor. Banyak investor kecewa memang, namun secara rata-rata, angka NFP telah bertahan di 150 ribu orang per bulannya sejak 1 dekade terakhir sehingga ini sebuah pertanda bahwa kinerja ekonomi AS masih solid, apalagi data pertumbuhan upahnya naik dari 2,4% di November lalu menjadi 2,5% di Desember.

Faktor cuaca yang buruk di Desember lalu membuat angka tambahan tenaga kerja AS tidak spektakuler di tengah musim libur akhir tahun. Beruntung hal ini dapat dimaklumi investor bahwa kenaikan suku bunga the Fed masih dapat terjaga 3 kali lagi. Perkiraan di Maret akan naik untuk pertama kali di tahun ini dengan data monitor Reuters bahwa sekitar 67% akan terjadi suku bunga the Fed naik.

Faktor reformasi fiskal pekan ini dibaca investor dengan melihat sisi positifnya bahwa pemotongan pajak AS ini dapat meningkatkan belanja investasi dan belanja konsumen sehingga muncul keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi AS bisa mencapai 2,5% dan inflasi 2% di 2 tahun mendatang, seperti yang dikutip Presiden the Fed wilayah San Fransisco, John Williams, akhir pekan lalu.

Namun sebetulnya investor masih cukup yakin dengan kinerja ekonomi zona euro di tahun ini sehingga mata uang kawasan ini terus mendapatkan dorongan beli dimana ada dukungan terhadap paket stimulus yang dijadwalkan akan diakhiri September ini. Beredar rumor bahwa kemungkinan sebelum September tersebut, paket bantuan ekonomi zona euro akan berakhir dan suku bunga Eropa segera naik pula. Inilah yang membuat euro masih dipandang lebih mumpuni ketimbang kinerja dolar AS di awal tahun.

Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Daily News