Penguatan Emas Tergantung Geopolitik Korea dan Beige Book

0
51

JAVAFX – Analisa fundamental di hari Rabu(6/9/2017), penguatan emas tergantung geopolitik Korea dan Beige Book dimana kondisi Korea ini yang tetap membara diiringi dengan Beige Book yang menjadi tonggak kemana suku bunga the Fed selanjutnya.

Kondisi Korea sepertinya masih menghangat hari ini karena sepanjang akhir pekan kemarin Korea Utara melakukan tes kembali terhadap senjatanya. Diisyalir Korea Utara menguji senjata nuklirnya sehingga menimbulkan goncangan hebat di sekitaran Semenanjung Korea hingga Jepang. Panasnya kondisi Korea ini diperkirakan akan tetap berlangsung hingga peringatan Hari Pendirian Korea Utara di 9 September nanti.

Kondisi yang memanas seperti ini tentu membuat situasi geopolitik muncul sehingga akan muncul aksi safe haven, baik di mata uang maupun di emas. Emas akan tetap melejit memanfaatkan kondisi ini. Harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $14,50 atau 1,09% di level $1339,70 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup menguat $0,14 atau 0,81% di level $17,96 per troy ounce.

Apalagi politik AS sendiri makin lama makin panas setelah ancaman Trump akan menutup pemerintahannya bilamana parlemen AS tidak menyetujui pelonggaran batas plafon hutang atau debt-ceilingnya di Kamis nanti. Bila ini terjadi maka gelombang resesi ekonomi dunia kemungkinan besar akan muncul dan herasal dari AS.

Sejak Maret lalu, Menteri Keuangan Steven Mnuchin memberi peringatan kepada Kongres AS bahwa debt ceiling atau batas hutan AS sudah mulai didekati di $19,8 trilyun, sehingga AS butuh biaya tambahan untuk membiayai belanja negara.

Pejabat-pejabat the Fed seperti Neel Kaskhari dan Lael Brainard masih konsisten bahwa suku bunga AS harus ditunda kenaikannya. Memang benar adanya bahwa tertundanya tersebut karena beberapa data pertumbuhan ekonomi seperti tingkat upah dan tenaga kerja yang mempunyai tren negatif dapat menahan laju pertumbuhan dan inflasi itu sendiri. Sulit bagi the Fed ketika GDP dan CPI AS yang rendah namun suku bunga dinaikkan, maka dapat mengurangi daya beli masyarakatnya.

Hari ini semua mata akan tertuju kepada data aktivitas jasa dan Beige Book. Beige book merupakan dasar pijakan the Fed apakah 19-20 September nanti the Fed akan menaikkan suku bunga ataukah tidak.

Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Financial Times