Penguatan Harga Emas Ditentukan NFP

0
79

JAVAFX – Analisa fundamental di hari Jumat(9/3/2018), penguatan harga emas ditentukan NFP atau nonfarm payroll pada perdagangan hari ini dengan harapan ada pengaruh data-data ekonomi AS di hari ini yang makin membaik.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan kemarin, kondisi greenback memberikan tekanannya kepada emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $5,00 atau 0,38% di level $1322,60 per troy ounce.

Sebelumnya nilai emas terus membaik sejak akhir pekan lalu karena pernyataan dari Presiden Trump yang menguji pasar dengan usulan kebijakan fiskal yang baru berupa kenaikan tarif impor baja dan alumunium masing-masing 25% dan 10%. Reaksi pasar kala itu tentunya positif bagi emas serta membuat pasar saham dunia tumbang sehingga menimbulkan aksi safe haven yen dan emas.

Apalagi penasehat ekonomi Gedung Putih yang juga merupakan motor penggerak kebijakan pemotongan pajak, Gary Cohn mengundurkan diri. Namun kali ini pasar berada di bagian sebaliknya pasca Trump telah resmi akan menjalankan tarif baru tersebut, namun Meksiko dan Kanada sabagai partner dagang yang utama, dibebaskan dari tarif tersebut.

Sebuah taktik digunakan Trump untuk menekan Kanada dan Meksiko agar tunduk dengan keinginan AS dalam perundingan NAFTA. Kedua negara tersebut merupakan pengimpor terbesar buat AS dan mempunyai alasan keamanan nasional.

Permasalahan politik di Korea tampaknya sudah tenang-tenang saja dan ini merupakan pergerakan yang tidak bagus buat emas karena Korea Utara sepertinya ingin mulai berdamai dengan Trump agar denuklirisasi segera berjalan. Tentunya kondisi seperti ini tidak akan memunculkan aksi safe haven.

Data Beige Book masih membuat dolar AS terus menekan mata uang utama dunia lainnya dan emas, apalagi hasil survei Departemen Perdagangan AS mengenai kualitas jasa AS turut membuka lembaran perkiraan PDB AS di tahun ini bisa meninglat dari 2,6% menjadi 2,9%. Tentunya kinerja ekonomi AS makin sulit untuk dikejar dari negara G7 lainnya, apalagi semalam ECB nadanya dovish untuk menormalisasi kebijakan moneternya.

Inflasi China akan menjadi pembuka fokus kerja emas dan mata uang utama dunia pagi ini. Bila inflasi China masih bisa meninggi, sudah barang tentu dolar AS akan ada ruang aksi ambil untung sejenaknya.

Bank of Japan hari ini akan menentukan kebijakan moneter terkininya. Selama sebulan terakhir, kondisi mata uang Jepang terus menguat, dan ini bisa menjadi peringatan khusus bagi BoJ di kala target inflasi 2% yang makin sulit dicapai karena nilai mata uangnya terus menguat. Dapat dipastikan bahwa normalisasi kebijakan moneter Jepang masih jauh untuk terwujud sehingga diperlukan kebijakan yang lebih atraktif agar nilai mata uang Jepang bisa melemah lagi. Bila ada intervensi di pasar uang, maka kesempatan emas untuk menguatpun juga akan tertutup.

Fokus utama hari ini adalah data nonfarm payroll. Data yang merupakan jalan pembuka tabir tingkat inflasi dan laju pertumbuhan ekonomi AS ini tampaknya masih akan membaik sehingga memang ada peluang bagi dolar AS untuk menekan kembali lawan-lawannya termasuk emas.

Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Reuters