Penguatan Harga Minyak Masih Terwujud

0
245

JAVAFX – Berita komoditas di hari Jumat(3/11/2017), penguatan harga minyak masih terwujud pada perdagangan sore ini dengan didukung oleh langkah OPEC yang membatasi produksi minyaknya.

Sebetulnya pasar kuatir dengan disparitas antara Brent dengan WTI sudah sedikit diatas angka $6 perbarel sehingga seperti kita ketahui di minggu ini seusai laporan EIA pekan ini bahwa eksplorasi produksi minyak mentah AS juga kembali meningkat 46 ribu bph menjadi 9,553 juta bph, tak jauh dari rekor produksi tertingginya di Juni 2015 dengan angka produksi 9,61 juta bph.

EIA juga melaporkan bahwa ekspor minyak AS rata-rata dalam 4 minggu terakhir sekitar 1,7 juta bph serta kapasitas terpasang produksi pengolahan minyak mentah atau refinary AS naik 4,3% dibanding bulan sebelumnya. Namun penguatan lebih lanjut setelah China sendiri sekarang menjadi importir minyak terbesar didunia melewati AS yang mampu melakukan impor rata-rata diatas 9 juta bph.

Alhasil membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak November di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,27 atau 0,50% di level $54,81 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Desember di pasar ICE Futures London sementara sedang menguat $0,23 atau 0,38% di harga $60,85 per barel.

Semalam menteri minyak Arab Saudi Khalid al-Falih menyatakan bahwa Arab Saudi ingin memperpanjang waktu tersebut. Sedangkan menteri minyak Irak Jabbar al-Luaibi juga senada dengan al-Falih bahwa Irak setuju dengan perpanjangan waktu tersebut. Irak dan Arab Saudi mempunyai produksi setengah dari total anggota OPEC. Menteri minyak Kuwait Issam Almarzoog juga setuju dengan upaya perpanjangan waktu tersebut.

Dan Sekjen OPEC Mohammad Barkindo menyatakan bahwa agenda di pertemuan evaluasi komitmen pemangkasan produksi minyak 1,8 juta bph di 30 November, dapat dipastikan akan membahas perpanjangan waktu komitmen tersebut hingga akhir 2018.

Dilaporkan juga bahwa tingkat kepatuhan pemangkasan produksi minyak OPEC dan 11 negara lainnya, meningkat dari 86% menjadi 92%, dan peningkatan kepatuhan ini sedikit banyak dipengaruhi oleh konflik di Kurdi. Produksi OPEC turun 80 ribu bph menjadi 32,78 juta bph sedangkan produksi minyak Rusia masih 300 ribu bph dibawah target semestinya 11,247 juta bph.

BNP Paribas menaikkan target harga rata-rata WTI di $50 perbarel di tahun depan. Untuk minyak Brent diperkirakan rata-rata harganya menjadi $55 perbarel.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: DowJones Newswire