Penguatan Yen Memudar Jelang NFP

0
48

JAVAFX – Penguatan yen memudar jelang NFP pada perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, di mana yen kali ini sempat bergerak menguat tajam dengan intensitas sedikit panik pasca keputusan Trump tadi pagi yang ingin menaikkan tarif impor China.

Sejauh ini USDJPY untuk sementara berada di level 107,37 dimana yen bergerak mendatar untuk sementara ini. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7676 dimana dolar Australia melemah sejenak. Untuk yuan, atau USDCNY untuk sementara bergerak di level 6,3099 dimana yuan sementara melemah.

Semalam yen sempat melemah sejenak karena situasi perang dagang sedikit mendingin pasca ada keinginan dari pihak AS untuk mengadakan dialog dengan China. Pihak China pun segera sepakat untuk berdialog untuk menyelesaikan sengketa dagang tersebut dan telah membuat pasar sedikit panik dengan munculnya aksi pengamanan aset atau safe haven.

Namun tadi pagi Presiden Trump menginginkan tekanan yang lebih besar kepada China karena telah dianggap melakukan manipulasi terhadap perjanjian perdagangan dengan AS sehingga tahun lalu defisit perdagangan AS dengan China membengkak menjadi sekitar $375 milyar. Rupanya AS baru paham dengan perjanjian bisnisnya bersama China telah merongrong keuangannya, dan upaya Trump sebetulnya biasa terjadi, namun dianggap China sebagai upaya menegakkan perang dagang.

Presiden Trump ingin meningkatkan tarif impor kepada produk-produk asal China hingga mencapai $100 milyar per tahunnya, sehingga ini membuat situasi menjadi tidak kondusif lagi dan membuat safe haven yen dan Swiss franc bangkit lagi. Namun memasuki akhir perdagangan sesi Asia, muncul aksi ambil untung yen lagi jelang rilisnya data nonfarm payroll AS atau NFP yang diperkirakan lebih bagus daripada periode sebelumnya.

Inilah yang segera membatasi gerak penguatan yen, karena bila data NFP membaik, maka kenaikan suku bunga the Fed bisa agresif kembali.

Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Reuters