Penguatan Yen Menunggu Reformasi Pajak AS

0
177

JAVAFX – Penguatan yen menunggu reformasi pajak AS pada perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, dimana secara umum dolar AS masih memberikan tekanan kepada yen bilamana Kongres AS memutuskan meloloskan reformasi pajaknya hari ini.

Sejauh ini USDJPY untuk sementara menguat dan berada di level 112,62, sedangkan untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7668 alias menguat dibandingkan penutupan tadi pagi dan USDCNY atau China yuan sedang menguat berada di 6,6120.

Secara garis besar memang dolar AS masih bertahan dari tekanan mata uang utama Asia Pasifik khususnya yen setelah suku bunga the Fed dinaikkan pada pekan lalu dan masih terlihat nyaman untuk tetap berada di jalur kenaikan suku bunga yang normal di tahun mendatang dengan dukungan yang cukup besar dari fundamental ekonomi serta makin kuatnya kepastian reformasi pajak yang akan lolos menjadi undang-undang di pekan ini.

Faktor reformasi pajak memang sedang menjadi perhatian utama hari ini setelah awla pekan kemarin anggota Senat Partai Republik yakin bahwa Kongres akan meluluskan keinginan RUU pajak tersebut untuk menjadi UU pajak yang baru sebelum libur Natal pekan ini. Tentu investor kembali melirik reformasi fiskal yang kontroversial tersebut karena dolar AS masih menjadi perburuan investor mengingat reformasi pajak dipercaya bisa meningkatkan kinerja ekonomi AS dengan signifikan sehingga kenaikan suku bunga the Fed bisa lebih dari 3 kali di 2018 nanti.

Namun pelemahan yen juga menarik perhatian pasar setelah Kantor Kabinet Jepang mengeluarkan proyeksi pertumbuhan dan inflasi di tahun depan dengan hasil yang lebih bagus kinerjanya daripada tahun ini. Office Cabinet mengeluarkan proyeksi ekonomi Jepang bahwa ekonomi Jepang akan tumbuh 1,9% dan 1,8% untuk tahun selanjutnya karena membaiknya permintaan domestik.

Inflasi konsumen diperkirakan tumbuh 0,7% di tahun fiskal ini dan 1,1% di tahun selanjutnya, menggarisbawahi sebuah tantangan bagi bank sentral Jepang untuk mempercepat inflasi ke target 2% karena harga terus mengalami penurunan pada ekonomi yang tumbuh dengan mantap.

Namun sayang penguatan yen tidak berlangsung lama karena kehendak pengusaha Jepang sendiri yang menganjurkan pemerintah Jepang untuk tidak membuat yen terlalu menguat agar kinerja industri Jepang khususnya industri berorientasi ekspor tidak terganggu dengan penguatan yen.

Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Financial Times