Perang Dagang Tidak Mereda Dolar AS Masih Tertekan Yen

0
69
Berita Forex Yen USDJPY

JAVAFX – Perang dagang tidak mereda dolar AS masih tertekan yen pada perdagangan sesi Asia siang ini dimana arah pergerakan ini sebagai upaya investor menangkap sinyal kuat bahwa mata uang AS haruslah mulai dilemahkan pasca keinginan Abe.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback mengalami tekanan dari beberapa mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup menguat di level 1,1688, GBPUSD ditutup menguat di level 1,3104, AUDUSD ditutup menguat di level 0,7189 dan USDJPY ditutup menguat di level 111,94.
Dan untuk sementara di pagi ini, EURUSD bergerak di level 1,1690, GBPUSD bergerak di level 1,3111, AUDUSD di level 0,7191 dan yen di level 111,88.

Pound dan mata uang utama dunia lainnya, memang masih bergerak dengan sisi penguatannya terhadap dolar AS di mana ini merupakan bentuk perlawanan pasar dari pergerakan minggu sebelumnya yang di mana indeks dolar atau greenback menguat cukup besar sebagai upaya investor yang khawatir terhadap masa depan ekonomi dunia dengan ekskalasi tarif yang masih belum selesai serta keinginan akan naiknya suku bunga the Fed yang makin kuat.

Setelah krisis Turki muncul 2 pekan lalu, di mana tarif baru impor logam Turki ke AS menyebabkan mata uang dunia anjlok dan membuat khawatir investor akan masa depan ekonomi global yang konon kabarnya bisa memunculkan aksi gagal bayar dari hampir seluruh negara di dunia. Situasi ini membuat pasar sempat panik namun keinginan beberapa bank sentral di Uni Eropa dan Inggris serta Turki telah berhasil menekan dolar AS sejenak, apalagi data inflasi bulanan AS juga sedang turun sehingga dukungan kepada naiknya suku bunga the Fed juga berkurang.

Masalah perang tarif juga belum usai, di mana Presiden Trump dalam tweetnya menyatakan bahwa AS akan memberi ruang kepada China untuk berunding. Namun sayang media China menyatakan bahwa China sudah siap dengan segala bentuk tarif baru dari Trump. Maksud cuitan Trump tersebut adalah kondisi ekonomi China sudah turun, sehingga Trump memberi ruang untuk diskusi. Namun sayangnya kondisi ini belum ditanggapai pasar.

Yen sendiri sedikit menguat kembali setelah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan bahwa program bantuan keuangan Jepang tidak akan selamanya ada, sehingga sewaktu-waktu akan segera berakhir jika program Abenomics mendekati target.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi