Persediaan Minyak Turun Hampir 40%, Harga Minyak Makin Berpotensi Naik

0
13

Persediaan minyak mentah di Cushing, Oklahoma yang merupakan titik pengiriman yang ditentukan dalam perdagangan berjangka komoditas minyak mentah WTI dilaporkan telah turun selama empat minggu terakhir. Jumlahnya mencapai level rendah yang tidak nyaman dan bisa menjadi sumber kenaikan harga minyak mentah lebih lanjut.

Dalam laporan terkini yang disampaikan oleh Lembaga Informasi Energi (EIA) Amerika Serikat, bahwa persediaan minyak mentah Cushing hingga 28 Januari telah turun menjadi 30,5 juta barel, turun sebesar 1,2 juta dari minggu sebelumnya. Persediaan Cushing sekarang turun 37,3 persen dibandingkan dengan waktu tahun ini pada tahun 2021.Sebelumnya, persediaan minyak mentah turun dari 37,3 juta barel pada 31 Desember 2021, menjadi lebih dari 30 juta barel pada 28 Januari, sebagaimana EIA laporkan.

Pedagang yakin bahwa level tersebut akan turun lebih lanjut ketika EIA melaporkan persediaan minggu ini, dan mungkin penurunan lebih lanjut sepanjang Februari. Menyusutnya persediaan Cushing ini dianggap bisa mendorong harga minyak lebih tinggi dalam beberapa minggu mendatang. Sebagai catatan, karena alasan operasional maka pasokan di minyak mentah di Cushing tidak dapat benar-benar bisa mencapai nol, sehingga yang dirasakan sebagai “dasar tangki” adalah ketika persediaan turun di bawah 25 juta barel.

Tidak dapat dipastikan bahwa persediaan minyak mentah di Cushing akan mencapai apa yang disebut “dasar tangki” meskipun pemeliharaan kilang yang akan datang di Amerika Serikat dapat menghentikan penarikan. Namun demikian, rendahnya level minyak mentah fisik pada titik pengiriman untuk kontrak berjangka minyak mentah WTI masih merupakan tanda bullish untuk pasar minyak.

Setelah mencapai harga $92 per barel pada hari Jumat, Minyak Mentah WTI turun pada hari Senin (07/02/2022) sebesar 1,21% pada $91,19 pada 22:25 WIB, dan Minyak Mentah Brent turun 0,53% pada $92,83, di tengah tanda-tanda kemungkinan kemajuan dalam pembicaraan nuklir yang bertujuan membawa Amerika Serikat Amerika dan Iran kembali ke apa yang disebut kesepakatan nuklir Iran.

Pada hari Jumat, Pemerintah AS memulihkan keringanan sanksi yang memungkinkan kerja sama internasional Iran untuk tujuan nuklir sipil. Ini ditafsirkan sebagai sinyal positif dari pembicaraan yang sejauh ini sulit, yang, jika berhasil, akan menyebabkan AS menghapus sanksi terhadap ekspor minyak Iran.