Potensi Kenaikan Permintaan Mendorong Harga Minyak Naik

0
57
Large Offshore oil rig drilling platform at sunset and beautiful sky in the gulf of Thailand

Harga minyak mentah AS secara luas menguat pada perdagangan di hari Jumat (16/09/2022), dimana jenis WTI Midland mencapai tertinggi baru tiga minggu, karena diskon minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS ke minyak mentah Brent melebar, membuat nilai AS lebih menarik bagi pembeli asing. Selisih harga WTI dengan Brent melebar 40 sen menjadi menetap di minus $6,59. Penyebaran yang lebih luas membuat nilai AS lebih menarik bagi pembeli asing.

Perusahaan energi AS minggu ini menambahkan jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi untuk pertama kalinya dalam tiga minggu terakhir. Pertimbangannya adaah harga minyak mentah yang relatif tinggi mendorong beberapa perusahaan untuk mengebor lebih banyak, terutama di Permian Basin.

Pada perdagangan minyak mentah di bursa berjangka, harga minyak naik sedikit pada hari Jumat karena tumpahan di terminal Basra Irak tampaknya akan membatasi pasokan minyak mentah, tetapi tetap turun pada minggu ini di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga yang besar dan kuat akan mengekang pertumbuhan ekonomi global dan permintaan bahan bakar.

Para manajer investasi sejauh ini telah menaikkan posisi beli pada asset minyak mentah AS dan posisi opsi sebesar 10.333 kontrak menjadi 175.491 dalam pekan hingga 13 September, demikianmenurut Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) mengatakan pada hari Jumat.

Harga minyak mentah Brent untuk kontrak November di bursa berjangka ICE  dengan naik 51 sen menjadi menetap di $91,35 per barel. Semengtara minyak mentah WTI untuk kontrak pengiriman bulan Oktober hanya naik 1 sen menjadi menetap di $85,11 per barel. Bentang jarak harga Brent/WTI melebar 40 sen menjadi menetap di minus $6,59, setelah mencapai tertinggi minus $6,18 dan terendah minus $6,60.