Safe Haven Emas Dikala Geopolitik Muncul

0
65

JAVAFX – Safe haven emas dikala geopolitik muncul sejak situasi peluncuran uji coba rudal Korea Utara di akhir pekan ini membuat situasi di emas sangat diuntungkan hari ini.

Sedangkan pada akhir pekan lalu, sebetulnya emas sendiri mencoba bertahan ditengah gempuran dari data ekonomi AS sebelumnya seperti data perumahan, data keyakinan konsumen dan data pesanan barang yang mencatat hasil tertinggi dalam 3 tahun terakhir.

Namun beruntung data pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua kemarin tidak sesuai harapan pasar sehingga sisi beli emas berlanjut di Jumat lalu.

Indikasi bertahan harga emas untuk tetap berada di level penguatannya ini bisa muncul ketika investor berpikir lagi bahwa the Fed telah menyatakan bahwa masalah defisit neraca $4,5 trilyun akan segera dimulai untuk dikurangi setidaknya pada September nanti.

Tujuan perbaikan defisit ini agar the Fed lebih leluasa untuk melakukan operasi pasar bila terjadi kondisi yang kritis seperti di medio 2008 lalu.

Salah satu cara the Fed melakukan perbaikan ini adalah dengan mengurangi kepemilikan surat hutangnya untuk dilepaskan kembali ke publik dengan cara lelang yang sudah biasa terjadi.

Seperti kita ketahui bahwa pasca krisis 2009 lalu, the Fed banyak melakukan pembeliaan kembali surat hutangnya yang biasa dikenal quantitative easing atau QE yang berjilid-jilid hingga 2014 lalu dan membuat harga emas melorot tajam dari level $1900an menjadi $1100an dalam waktu kurang dari 5 tahun.

Penguatan emas sebetulnya diinginkan pasar agar tetap terjaga alias situasi kondusif tetap dipertahankan pada perdagangan hari inidalam melanjutkan episode yang bagus dari pergerakan sepekan lalu.

Tampak sekali bahwa harga emas akhir-akhir ini sangat menginginkan bahwa level psikologis $1300nya segera untuk didekati lagi ditengah kegalauan pasar menghadapi masa depan ekonomi AS yang makin tidak jelas.

Pada perdagangan kemarin, emas masih menatap kenaikannya, sehingga harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $8,80 atau 0,69% di level $1275,30 per troy ounce.

Untuk perdagangan mingguan, komoditas emas telah mengalami kenaikan sebesar 1,1%.

Untuk harga perak kontrak September di Comex ditutup menguat $0,12 atau 0,74% di level $16,70 per troy ounce. Untuk perdagangan mingguan, komoditi perak telah mengalami kenaikan sebesar 1,2%.

Di tempat lain, persoalan Trump terus berlarut-larut tiada kepastian, maka bisa memberikan efek yang kurang bagus bagi inflasi di AS, yang mana terus merendah apabila dukungan agenda ekonomi Trump menjadi tidak berkelanjutan.

Dukungan akselerasi ekonomi AS-pun akan tersendat-sendat jalannya dan berujung kepada agenda kenaikan suku bunga the Fed yang semakin tidak jelas.

Kondisi hasil FOMC Meeting Juli lalu seakan ada isyarat bahwa dolar AS harus melemah dalam jangka menengah karena perbaikan defisit neraca mengharuskan mata uangnya melemah alias undervalued.

Sementara itu, situasi Korea Utara saat ini makin memanas dan diperuncing juga dengan akan adanya penempatan unsur kekuatan militer AS di kawasan tersebut.

China diharapkan mampu menjadi penengah dalam meredakan ketegangan yang sedang berlangsung.

Menyikapi kondisi yang demikian, pergerakan harga emas sendiri akan terdorong naik selama ketegangan belum berakhir.

 

Sumber berita: Reuters, Marketwatch, Investing
Sumber gambar: BusinessInsider (.com)