Safe Haven Emas Muncul Ketika AS Terancam

0
248
Safe Haven Emas Muncul Ketika AS Terancam

JAVAFX – Berita emas di hari Jumat(19/1/2018), safe haven emas muncul ketika AS terancam pada perdagangan sore hari ini dimana terdapat aksi beli kembali dengan belum adanya kepastian apakah operasional pemerintahan Trump bisa berjalan ataukah tidak sehingga investor sementara membutuhkan pengaman investasinya.

Hal ini membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara menguat $4,80 atau 0,36% di level $1332,00 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup menguat $0,09 atau 0,51% di level $17,04 per troy ounce.

Secara garis besar memang emas masih menguat dari akhir Desember hingga sekarang setelah dilaporkan bahwa pemerintah AS sedang kehabisan dana operasionalnya sehingga terancam tidak bisa menjalankan fungsi negara dalam melayani masyarakatnya. Sejauh ini House of Representative alias DPR-nya AS sudah setuju untuk menambah dana operasional pemerintah hingga pertengahan bulan depan.

Sekarang tinggal menunggu persetujuan dari Senat AS, dimana banyak pihak cukup khawatir bahwa Senat bisa meloloskan dana tambahan tersebut. Ini karena partai Demokrat sedang punya hajat yaitu Program Jaminan Kesehatan Anak dan ingin dimasukkan ke dalam dana operasional tambahan tersebut, namun Presiden Trump menolak program tersebut dimasukkan ke dalam dana tambahan.

Di sinilah titik persoalan tersebut sehingga kita lihat emas cukup menguat lagi padahal Beige Book kemarin bagus. Sisi safe haven emas tampaknya sudah mulai muncul di kala AS sedang bermasalah sehingga investor butuh pengaman sejenak.

Selain itu, tekanan ke dolar juga tidak berhenti karena bank-bank sentral dunia lainnya juga sedang berlomba-lomba mengejar ketertinggalan suku bunganya dari the Fed dan ini tentu coba dimanfaatkan pula oleh emas untuk menguat. Lomba menormalisasikan kebijakan moneter menjadi penyebab utama greenback membaik meski data-data ekonomi AS membaik. Seperti kita ketahui bahwa bank sentral Jepang sudah mulai mengurangi pembelian kembali aset-asetnya, khususnya obligasi jangka panjangnya, sebesar 5%, sehingga diperkirakan tahun ini BoJ bisa mulai meningkatkan pengurangan stimulus yang pada akhirnya bisa menaikkan suku bunganya juga. BoJ mengikuti langkah ECB.

Banyak pihak memprediksi bahwa emas masih bisa menguat dengan memanfaatkan keterpurukan mata uang AS, greenback tersebut. Hal ini juga karena keputusan Bundesbank memasukkan yuan sebagai salah satu mata uang cadangan bank sentral Jerman tersebut sehingga kebutuhan dolar AS juga berkurang.

Ditambah lagi dengan keputusan bank sentral Perancis, BDF atau Banque de France, menyatakan bahwa yuan juga masuk dalam jajaran cadangan mata uangnya membuat dolar AS makin tersingkir. Menurut IMF sendiri, November lalu pemerintah China dan Jepang memutuskan mulai mengurangi porsi kepemilikan surat hutang AS, dan mulai melirik surat hutang di luar AS seperti di Eropa. Ini yang membuat emas hari ini bergerak menekan dolar AS.

Jelang Lunar Year atau Tahun Baru China di tahun ini, juga akan menandai bahwa harga emas harusnya menguat karena sisi permintaan emas akan naik untuk memenuhi kebutuhan di China tersebut. Dilaporkan juga bahwa impor emas India juga mengalami kenaikan.

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC