Safe Haven Yen Masih Ada

0
50

JAVAFX – Berita forex di hari Selasa(5/9/2017), safe haven yen masih ada pada awal perdagangan Selasa ini melanjutkan kondisi yang telah terjadi kemarin dimana pekan lalu Korea Utara yang melakukan uji coba bom hidrogen dan membuat AS beserta sekutunya meningkatkan peringatan keamanannya hingga 9 September nanti yang bertepatan dengan hari Pendirian Korea Utara.

Situasi di Korea Utara menghangat sejak hari Minggu lalu dan Dewan Keamanan PBB akan melakukan sidang untuk membahas situasi di Korea tersebut sebagai bagian protes dari AS. Melalui Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis, bahwa Presiden Trump akan menggunakan segala bentuk operasi militer bila wialayah kedaulatannya, termasuk Guam mendapatkan gangguan atau ancaman keamanannya.

Dewan Keamanan PBB kemungkinan besar akan memberlakukan sanksi bagi Pyongyang akibat tes senjata hidrogen akhir pekan lalu. Pihak Jepang sendiri curiga bahwa Korea telah mengetes kembali bom nuklir bukan hidrogen, karena guncangan yang terasa di Jepang lebih besar daripada baisanya. Akibat ujicoba senjata Korea tersebut, pihak China sendiri marah melihat perilaku Kim Jong-un.

Memanasnya kondisi tersebut masih mengharuskan yen untuk melakukan penguatannya secara perlahan-lahan sejak tadi pagi. USDJPY untuk sementara bergerak melemah di level 109,31, AUDUSD untuk sementara bergerak melemah di level 0,7966, USDCNY untuk sementara bergerak melemah di level 6,5274.

Selain karena kondisi uji coba rudal tersebut, investor yen nampaknya sangat nyaman dengan sisi konsolidasi yang stabil dari mata uang Jepang tersebut karena ekonomi Jepang masih mempunyai sedikit kepastian ketimbang ekonomi AS.

Hal ini sebagai bentuk usaha dari Yellen disaat memberikan uraiannya dalam simposium Jackson Hole bahwa the Fed lebih mementingkan kondisi ekonomi dan sistem perbankan yang stabil dibandingkan terburu-buru untuk menaikkan suku bunganya kembali di tahun ini, dan ingin bahwa dolar AS jangan menguat terlalu banyak. Pertengahan bulan ini merupakan momentum awal bagaimana AS akan menentukan arah kebijakan suku bunga yang baru dikala FOMC meeting akan berlangsung 19-20 September.

Hal tersebut diamini dengan data situasi tenaga kerja AS di akhir pekan lalu yang tidak terlalu membaik, sehingga pola safe haven yen masih terjaga. Sejauh ini pula kondisi yen sendiri tidak bergerak terlalu besar dalam beberapa bulan terakhir, hanya berkisar di antara level 109 hingga 112 per dolarnya karena dari pihak Jepang sendiri berkeyakinan bahwa level penantian arah bagi mata uangnya bila kondisi politik dan ekonomi Jepang dan AS sudah menemukan titik pemecahan masalah di sektor perdagangan kedua belah pihak tersebut.

Tidak ada data ekonomi Jepang yang penting hari ini, dimana pasar bergerak memang karena pengaruh kondisi geopolitik Korea tersebut yang makin lama makin meningkatkan intensitas militer baik dari pihak Korea Utara maupun dari pihak sekutu yang dipimpin AS.

Sumber Berita: Investing, MarketWatch, Reuters, Bloomberg
Sumber gambar: Financial Times