Saham Asia Anjlok Terseret Kerusuhan di Hongkong

0
115

JAVAFX – Pada perdagangan hari Senin (11/11) di zona Asia, bursa saham Asia anjlok ditengah kerusuhan yang terjadi di Hongkong, pasca yen menguat dan pada bursa komoditi logam untuk emas diperdagangkan naik, ditempat lain masih ada ketidakpastian mengenai perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Indeks Hang Seng turun lebih dari 1%, setelah terjadi kerusuhan kemudian polisi melepaskan tembakan langsung ke arah demonstran di sisi timur pulau Hong Kong. TV kabel dan media Hong Kong lainnya melaporkan setidaknya satu pengunjuk rasa terluka.

Indeks CSI300 turun 0,6%, Indeks KOSPI merosot 0,7%. Sementara itu, Indeks S&P200 melawan tren penurunan, dengan naik 0,5% ke level tertinggi dua minggu dan Indeks MSCI turun 0,5%.

Emas yang naik selama masa ketidakpastian antara perang dagang Amerika Serikat dan China itu rebound dari level terendah dalam tiga bulan dan naik menjadi 0,4% atau sebesar $1,463.5 per ounce.

Dalam mata uang, yen Jepang menguat terhadap dolar AS di level 109,11, sementara pada dolar Australia, sedikit melemah $0,6855. Dan Indeks dolar yang mengukur termadap mata uang utama lainnya masih stagnan di level 98,353.

Perhatian pasar juga mengarah pada pembicaraan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan China pada hari Sabtu lalu, dalam konflik yang terjadi antara AS & China selama ini bahwa China telah bergerak lebih lambat daripada yang diinginkannya dam dia menekankan bahwa Gedung Putih tidak akan menyetujui pengembalian penuh dari tarif yang ada, pernyataan yang mengenai harga saham dan dolar.

Pasar merasa bahwa Trump kemungkinan besar cukup tertarik untuk melakukan gencatan senjata tentang apa yang menjadi risiko ekonomi AS yang serius menuju tahun pemilihan 2020.

Pada penutupan Wall Street pada hari Jumat, optimisme telah kembali ke pasar karena para investor bertaruh bahwa Washington membutuhkan kesepakatan untuk kepentingan Cina. Ketiga indeks utama AS menambah rekor penutupan tertinggi.

Indeks DJI naik tipis,  Indeks S&P 500 naik 0,3% dan Indeks Nasdaq Composite naik 0,5%. Penutupan ini merupakan rekor tertinggi untuk indeks S&P 500 yang keempat dalam enam sesi karena saham AS menguat karena adanya harapan kesepakatan perdagangan.