Saham Asia merosot memasuki September, sementara dolar AS melonjak

0
28
High key macro of gold nuggets

Saham-saham Asia merosot dan dolar AS melonjak pada perdagangan Kamis pagi, karena investor menyambut September dengan melakukan aksi jual setelah sebulan dihantam oleh kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga agresif dari para pembuat kebijakan global.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 1,3 persen di awal perdagangan Asia, menyusul penurunan di bursa berjangka AS.

Indeks S&P 500 berjangka melemah 0,6 persen, sementara Nasdaq berjangka kehilangan 1,1 persen.

Indeks Nikkei Jepang terpangkas 1,6 persen dan indeks Hang Seng Hong Kong jatuh 1,4 persen, sementara saham China menyusut 0,3 persen.

Saham-saham teknologi terpukul, terseret lebih rendah oleh penurunan 6,6 persen desainer chip Nvidia Corp setelah penutupan pasar reguler, setelah pejabat AS mengatakan kepada perusahaan untuk berhenti mengekspor dua chip komputasi utama bagi pembuatan kecerdasan buatan ke China.

Indeks manajer pembelian (PMI) regional dari Korea Selatan, Jepang dan China pada Kamis semuanya menunjukkan perlambatan aktivitas ekonomi global karena inflasi yang tinggi, kenaikan suku bunga dan perang di Ukraina mengambil korban besar.

“Agustus telah menjadi bulan yang mengerikan bagi investor dana perimbangan tanpa keuntungan diversifikasi dari memegang portofolio ekuitas dan obligasi,” Rodrigo Catril, ahli strategi senior valas di National Australia Bank, mengatakan dalam sebuah catatan kepada klien.

“Imbal hasil akhir bulan tidak mengejutkan, melainkan perpanjangan dari tema utama yang terlihat selama Agustus dengan peningkatan lebih lanjut dalam imbal hasil obligasi global inti dan ekuitas yang lebih lemah.” Bulan ini, Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan menaikkan biaya pinjaman secara agresif.

Semalam, Presiden Fed Cleveland, Loretta Mester mengatakan bank sentral AS perlu meningkatkan suku bunga sedikit di atas 4,0 persen pada awal tahun depan dan menahannya di sana untuk membawa inflasi kembali ke target Fed, dan bahwa risiko resesi selama satu atau dua tahun ke depan telah meningkat.

Langkah ECB pada suku bunga harus “teratur dan dapat diprediksi”, pembuat kebijakan ECB Prancis Francois Villeroy de Galhau mengatakan pada Rabu (31/8/2022), karena data menunjukkan inflasi zona euro telah meningkat ke rekor tertinggi lain bulan lalu, memperkuat kasus untuk kenaikan suku bunga 75 basis poin minggu depan.

Saham-saham AS mengakhiri bulan dengan kinerja Agustus terburuk dalam tujuh tahun.

Untuk Agustusi, Dow Jones Industrial Average turun 4,06 persen, S&P 500 jatuh 4,24 persen dan Nasdaq terpuruk 4,64 persen.

Di pasar mata uang, dolar menguat 0,4 persen terhadap yen Jepang ke level tertinggi 24 tahun di 139,5 sementara naik 0,5 persen atas dolar Australia.

Ekspektasi hawkish Fed mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS mencapai tertinggi baru.

Imbal hasil pada obligasi dua tahun melonjak 6 basis poin ke tertinggi sejak akhir 2007 pada 3,51 persen, sementara imbal hasil pada obligasi 10-tahun naik 8 basis poin menjadi 3,21 persen.

Minyak mentah AS turun 0,65 persen menjadi diperdagangkan di 88,97 dolar AS per barel, sementara minyak mentah Brent turun 0,7 persen menjadi diperdagangkan di 95 dolar AS per barel.

Rusia pada Rabu (31/8/2022) menghentikan pasokan gas melalui rute pasokan utama Eropa.

Emas sedikit lebih rendah dengan emas spot diperdagangkan pada 1.705,814 dolar AS per ounce.