Sama-sama Menantikan Data PDB, Buyback Pound Muncul

0
55

JAVAFX – Sama-sama menantikan data PDB, buyback pound muncul pada perdagangan sesi Asia siang ini dimana arah pergerakan ini memang belum leluasa karena investor akan melihat apakah data pertumbuhan Inggris bisa lebih baik daripada data pertumbuhan AS.

Secara umum dolar AS masih bergerak mengalami tekanan dari mata uang Inggris, tapi tipis, dan sejauh ini juga GBPUSD untuk sementara sedang berada di level 1.3928 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.3912. USDJPY untuk sementara berada di level 109,21 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 109,29. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7554 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7552.

Pound sendiri tidak banyak bergerak dengan dolar AS pagi ini, di mana investor sedang was-was dengan kelanjutan cerita dari kinerja ekonomi Inggris, membaikkah atau makin memburuk seperti beberapa data ekonomi Inggris sebelumnya. Semalam, pound sendiri mengalami tekanan dari greenback karena yield obligasi AS untuk 10 tahun terus bertahan di level 3%, yang berarti dolar AS harus menguat karena suku bunga the Fed akan ditekan untuk mengalami kenaikan.

Sedangkan cerita suku bunga ini berlaku lain bagi Inggris, di mana pada pekan lalu, Gubernur Bank of England, Mark Carney menyatakan ke publik bahwa suku bunga bank sentral Inggis baru bisa naik mulai tahun-tahun mendatang. Pernyataan Carney tersebut segera memupuskan harapan investor pound untuk menguat lebih lanjut, sesuai dengan keinginan Carney sendiri untuk membutuhkan penurunan laju inflasi dengan cara menguatkan nilai mata uangnya.

Seperti kita ketahui sejak referendum Brexit di Juni 2016 lalu, nilai pound melemah tajam sehingga membuat laju inflasinya berada jauh di atas target bank sentral 2%. Kondisi ini menyulitkan Inggris untuk segera menormalisasi kebijakan moneternya mengikuti langkah the Fed.

Awalnya, pasar sangat percaya bahwa suku bunga BoE bisa mulai naik di pertengahan tahun ini. Namun karena hasil dari fundamental ekonomi Inggris lambat laun terus memburuk, sehingga hasil tersebut sepertinya tidak bisa mendukung kenaikan suku bunga lebih lanjut. Data seperti inflasi, penjualan eceran, situasi tenaga kerja dan aktivitas industri Inggris, semuanya menunjukkan bahwa kinerja ekonomi Inggris mendingin sehingga sangat sulit bagi bank sentral Inggris untuk menaikkan suku bunganya.

Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx.co.id, Dailyfx
Sumber gambar: Bloomberg