Seberapa Kuat Emas Mampu Bertahan Pasca Data Pekan Ini?

0
60

Dalam tiga pekan terakhir, dolar AS mencatat penurunan yang cukup signifikan mengikuti penurunan imbal hasil obligasi AS. hampir dipastikan, penurunan ini atas meningkatnya proyeksi pasar terkait masa depan suku bunga Federal Reserve AS (Fed) yang diperkirakan akan dovish atau mungkin tidak akan terlalu Hawkish dan akan memangkas suku bunga pada tahun 2024.

Komentar dovish terbaru dari Gubernur The Fed, Christopher Waller, yang sebelumnya dikenal sebagai seorang yang sangat hawkish, menandai perubahan kebijakan yang dianggap sebagai bencana bagi Dolar AS dan imbal hasil obligasi AS. Komentar dovish ini semakin memperkuat taruhan bahwa Federal Reserve akan mengambil sikap yang lebih akomodatif.

Presiden Fed Chicago, dalam pernyataannya pada hari Selasa, menyampaikan kekhawatirannya terkait risiko mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lama. Gubernur Fed Michelle Bowman juga bahkan menyatakan kesiapannya untuk mendukung kenaikan suku bunga, tapi, hanya jika data yang masuk mendukung keputusan tersebut.

Menurut FedWatch Tool milik CME Group, harga pasar saat ini menunjukkan peluang sekitar 40% bahwa Fed akan memangkas suku bunga pada awal Maret, meningkat dari peluang 21,5% sehari sebelumnya. Pemangkasan suku bunga sebesar 100 bps juga diperkirakan akan terjadi tahun depan.

Tak ayal, ekspektasi terkait sikap dovish The Fed yang menggerus dolar dan imbal hasil obligasi AS terus mendukung bullion. Namun, revisi data Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal ketiga, dan sentimen pasar yang lebih luas dapat memicu koreksi emas, memberi kesempatan bagi dolar AS untuk pulih sejenak.

Dengan data revisi PDB yang diperkirakan meningkat di kuartal ketiga dan Indeks harga inti PCE AS yang diperkirakan akan melemah, akan menjadi momentum terakhir bagi dolar AS dan yield obligasi, menentukan apakah akan pulih atau melanjutkan penurunannya dengan puncak nya pada pertemuan kebijakan FOMC pada Desember mendatang.

Semua mata akan tertuju pada data Personal Consumption Expenditures (PCE) Core Price Index AS pada hari Kamis, dan pada hari Jumat, pidato Ketua Fed Jerome Powell akan menjadi pusat perhatian, karena ini akan menjadi penampilan terakhirnya sebelum ‘periode pemadaman’ Fed dimulai pada hari Sabtu, menjelang Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 12-13 Desember mendatang yang akan menjadi penentu pasar dan masa depan suku bunga Fed.

Jika sesuai ekspektasi pasar, yakni The Fed menahan suku bunga pada pertemuan Desember, ini akan memperkuat keyakinan pasar akan kemungkinan penurunan suku bunga pada pertengahan 2024. Dengan skenario ini, emas berpotensi melanjutkan kenaikannya pada bulan Desember, dan bullion dapat berada dalam rentang perdagangan baru pada tahun 2024.

Jika ada pertanyaan di rentang mana emas (Gold) akan bergerak di 2024? Kita lihat saja nanti.

(jfx/mdy)